REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Lembaga pendidikan tinggi menjadi salah satu institusi yang mempersiapkan sumber daya kompetitif disamping lembaga lain. Bahkan lembaga pendidikan memiliki keunggulan yaitu kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Keunggulan inilah yang kemudian menjadikan lembaga pendidikan tinggi di negara maju menjadi alternatif utama mencapai kualifikasi tertentu dalam bidang yang berorientasi kepada profesionalitas.
Kondisi ini yang memicu pelaku pendidikan di Indonesia untuk segera berbenah memperbaiki sistem dan kualitas pendidikan. Hal yang strategis dapat dilakukan terkait peningkatan kualitas pendidikan diataranya dengan adanya penyesuaian kurikulum yang lebih kontekstual, relevan dan kontributif untuk menciptakan sumberdaya yang kompetitif dan unggul. Serta sikap yang mendukung terwujudnya praktek dan sikap keterbukaan, kejujuran, dan integritas.
Prodi Ilmu Komunikasi di tahun 2021 mengikuti standar yang ditetapkan oleh Kemendikbud terkait kurikulum, dimana perguruan tinggi mulai menerapkan kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) setelah dilaksanakan evaluasi kurikulum KKNI yang telah ada sebelumnya.
Kurikulum berbasis MBKM dilaksanakan untuk memberi ruang bagi mahasiswa agar mampu berpikir kritis dan analitis, mempunyai pengalaman langsung di dunia industri dan di masyarakat sebagai bekal memasuki dunia kerja serta inovatif dan memiliki kreativitas dalam memecahkan masalah. Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang bisa menunjang hal tersebut sehingga mampu mendukung ketercapaian profil lulusan Prodi Ilmu Komunikasi sebagai praktisi, peneliti dan wirausahawan bidang komunikasi. Pola tersebut salah satunya diwujudkan melalui metode pembelajaran case method dan project based learning (PBL)
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr Ma'mun Murod M.Si, Rabu (27/10) menilai pembelajaran case method merupakan aktivitas yang sifatnya partisipatif. Mahasiswa diajak menyelesaikan masalah di masyarakat. "Dosen hanya menjadi fasilitator, tugas itu bagus kalau ini dikembangkan dengan benar," katanya di sela sambutannya dalam Workshop Pembelajaran Berbasis case method dan PBL tersebut.
Biasanya yang memungkinkan mengembangkan masalah ini adalah yang terkait dengan masalah kemasyarakatan yang aktual. "Ini satu hal yang bagus untuk dikembangkan. Ada sisi positif, meski ada catatan yang perlu digaris bawahi," katanya.
Kaprodi Ilmu Komunikasi, Dr Oktaviana Purnamasari M.Si menilai workshop metode pembelajaran berbasis case method dan PBL yang diselenggarakan Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ merupakan rangkaian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada dosen berkaitan dengan implementasi metode tersebut pada Rencana Pembelajaran Semester dan pengembangannya pada bahan ajar berbasis digital.
Harapannya, dengan metode pembelajaran berbasis case method dan PBL mahasiswa dapat berpikir kritis dan mampu menemukan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi di masyarakat dalam konteks kajian keilmuan komunikasi. "Metode ini juga mengasah analytical thinking mahasiswa sehingga mereka mampu menghasilkan karya-karya inovatif untuk kemajuan bangsa,"katanya.
Pada tahun 2021 Prodi Ilmu Komunikasi juga menjadi pemenang hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari Kemendikbud Ristek. Program ini bertujuan untuk memfasilitasi, mendorong, mempercepat perguruan tinggi mencapai 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020.