REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komet 29P adalah salah satu komet paling aneh di tata surya. Komet ini meletus dengan ledakan tak terduga sejak akhir September. Pengamatan internasional yang terdiri dari astronom amatir dan profesional dan Teleskop Luar Angkasa Hubble ingin memecahkan misteri itu.
Lebih dari 37 mil, komet 29P adalah salah satu komet terbesar yang diketahui. Besarnya sekitar komet Hale-Bopp yang melesat di langit tahun 1990-an.
Komet jenis ini dikenal sebagai Centaur yang mengorbit matahari antara Saturnus dan Jupiter. Komet 29P bersinar secara berkala dengan letusan kuat yang membuat ia menjadi objek paling aktif kedua di tata surya setelah bulan Jupiter, Io.
Astronom Amatir dan Kepala Bagian Asteroid dan Planet Terpencil Asosiasi Astronomi Inggris Richard Miles mengatakan tidak dapat memprediksi kapan suatu komet akan meledak. “Para profesional yang bekerja sama dengan para amatir dalam penelitian seperti ini adalah jalan yang harus ditempuh,” kata Miles, dilansir Space, Rabu (3/11).
Pada tanggal 25 September, tepat setelah bulan purnama, komet yang terletak di konstelasi Auriga, cukup dekat dengan bulan dan sangat redup untuk pengamatan yang tepat. Lima astronom yang berbasis di Utah, Skotlandia, Prancis, dan di pulau Tenerife Spanyol sedang mengamati.
“Kami melihat beberapa ledakan berurutan. Ada empat yang jelas dan kemudian yang kelima di akhir. Setelah kurang dari dua hari, kecerahan komet itu sekitar 250 kali lebih terang daripada sebelum mulai aktif,” ujar dia.