Senin 22 Nov 2021 16:15 WIB

Kopi Sibung, Kreasi Kopi Campur Bubuk Bunga Kecombrang

Pelajar MTsN 02 Melawi membuat kopi sibung, kopi dengan campuran bubuk kecombrang.

Kopi (ilustrasi). Ditambahkan bubuk bunga kecombrang, minuman kopi menjadi bercita rasa asam-manis.
Foto: Pixabay
Kopi (ilustrasi). Ditambahkan bubuk bunga kecombrang, minuman kopi menjadi bercita rasa asam-manis.

REPUBLIKA.CO.ID, PUTUSSIBAU -- Pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 02 Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat berhasil membuat inovasi dengan menciptakan kopi sibung. Mereka mengolah bunga kecombrang atau yang lebih di kenal Melawi dengan sebutan sibung untuk campuran kopi.

Inovasi pengolahan kopi sibung itu digagas oleh Riska Amelia dan Ayu Wahdaniyah yang masih duduk di kelas 9 MTs Negeri 02 melalui kegiatan karya ilmiah remaja. Menurut Riska, tanaman kecombrang atau sibung itu banyak tumbuh di Kabupaten Melawi dan merupakan salah satu ikon Melawi.

Baca Juga

Riska mengatakan, untuk dapat menjadi campuran kopi, bunga sibung terlebih dahulu dikeringkan. Setelah itu, bunga dihaluskan kemudian dikemas dengan bubuk kopi dengan takaran yang sudah ditentukan.

"Untuk proses penyajiannya, minuman ini diseduh dan dapat disajikan hangat maupun dingin," ucap Riska kepada Antara di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu Kalbar, Senin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement