REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil Jerman bernasib lebih baik daripada Jepang, AS, dan saingan multinasional lainnya pasar Korea. Korea merupakan ekonomi terbesar keempat di Asia itu selama pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.
Dalam 10 bulan pertama, tiga merek Jerman BMW, Audi-Volkswagen Korea, dan Mercedes-Benz Korea menjual gabungan 161.937 mobil, naik 11 persen dari 145.507 unit setahun lalu. Tujuh dari 10 kendaraan impor yang dijual di Korea selama 10 bulan berasal dari Jerman.
Produsen mobil impor menjual 233.432 unit, naik 8,1 persen dari 216.004 unit selama periode yang sama. Merek impor menyumbang 20,65 persen dari pasar kendaraan penumpang Korea pada September, naik dari 15,7 persen tahun lalu.
Mercedes-Benz Korea mengatakan mereka akan menambahkan sedan listrik tahun ini. Saat ini, permintaan untuk kendaraan nol-emisi meningkat.
Dikutip Yonhap, Kamis (25/11), produsen mobil Jerman itu memperkenalkan EQS baru, sedan listrik murni pertama yang dibangun di atas arsitektur modular listrik khusus, selama hari media Seoul Motor Show 2021. Seorang sumber mengatakan di bawah merek listrik Mercedes-EQ, model EQS 450+ AMG Line dan EQS 450+ AMG Line Launch Edition yang baru akan mulai dijual di pasar Korea dalam tahun ini.
EQS baru hadir dengan desain modular yang dikembangkan sendiri untuk kendaraan listrik serta sistem infotainment kecerdasan buatan generasi berikutnya MBUX Hyperscreen, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. Mobil yang dilengkapi dengan baterai 107,8 kWh ini dapat menempuh jarak hingga 478 kilometer dengan sekali pengisian daya dan mengisi daya sendiri dari 10 hingga 80 persen dalam 30 menit.
EQS AMG Line dan EQS AMG Line Launch Edition yang baru dibanderol dengan harga masing-masing 177 juta won (Rp 2,13 miliar) dan 181 juta won (Rp 2,18 miliar). Pada 2019, Mercedes-Benz meluncurkan SUV menengah EQC 400 4MATIC, model listrik murni pertama untuk pelanggan Korea, dan tahun ini, menempatkan SUV kompak EQA di pasar Korea.
Dari Januari hingga Oktober, Mercedes-Benz Korea menjual 65.855 kendaraan, naik 9,5 persen dari 60.147 unit pada periode tahun lalu, menurut Asosiasi Importir dan Distributor Mobil Korea (KAIDA).