REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) memastikan tes PCR dapat mendeteksi infeksi varian Omicron Covid-19. WHO juga terus meneliti apakah Omicron dapat terdeteksi pada jenis tes Covid-19 lain. WHO menyatakan varian Omicron dapat dideteksi menggunakan tes PCR seperti halnya varian Covid-19 lain.
"Tes PCR yang banyak digunakan terus mendeteksi infeksi, termasuk infeksi Omicron, seperti yang telah kita lihat dengan varian lain," kata WHO dalam keterangan resminya dilansir dari Hindustan Times pada Senin (29/11).
WHO ingin memastikan efektivitas tes lain terhadap Omicron seperti antigen. Sebab bila Omicron tak bisa dideteksi dengan antigen maka penggunaan PCR akan menjadi wajib.
"Studi sedang berlangsung untuk menentukan apakah ada dampak pada jenis tes lain, termasuk tes deteksi antigen cepat," ujar WHO.
Dalam pembaruannya, WHO mengatakan "belum jelas" apakah Omicron menyebar lebih mudah dari orang ke orang, atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan jenis lain. "Saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lain," tulis WHO.
Sementara bukti awal menunjukkan mungkin ada peningkatan risiko orang yang sebelumnya terinfeksi Covid-19 dengan Omicron. Hanya saja, informasi saat ini masih terbatas. WHO mengatakan studi ke berbagai aspek varian baru akan memakan waktu beberapa minggu untuk mencapai kesimpulan.
"WHO berkoordinasi dengan sejumlah besar peneliti di seluruh dunia untuk lebih memahami Omicron. Lebih banyak informasi akan muncul dalam beberapa hari dan minggu mendatang," ujar WHO.
Omicron diketahui telah menimbulkan kekhawatiran pada upaya global untuk memerangi pandemi karena sangat menular. Omicron memaksa negara-negara untuk menerapkan kembali langkah-langkah ketat pencegahan Covid-19.
WHO pada Jumat lalu menyatakan Omicron, yang pertama kali terdeteksi awal bulan ini di Afrika selatan, menjadi varian yang mengkhawatirkan. Klasifikasi tersebut menempatkan Omicron ke dalam kategori varian Covid-19 yang paling meresahkan, bersama dengan Delta yang dominan secara global.