Senin 29 Nov 2021 21:21 WIB

Peneliti Temukan Jenis Sel Baru di Jantung

Temuan sel baru baru membawa harapan bagi pengobatan jantung.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Temuan sel baru baru membawa harapan bagi pengobatan jantung.
Foto: Foto : MgRol112
Temuan sel baru baru membawa harapan bagi pengobatan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan dalam sebuah studi terbaru menemukan sel baru di jantung bernama Nexus Glial. Sel ini biasanya hanya ditemui di otak dan sistem saraf, namun jika benar sel ini juga berada di jantung, maka kelainan atau penyakit jantung bisa diperbaiki.

Sel glial ditemukan di otak dan sistem saraf, di mana mereka memberikan dukungan dan struktur untuk neuron. Mereka juga dapat ditemukan di beberapa organ utama, di mana sistem saraf perifer meluas ke dalamnya.

Baca Juga

Namun sampai sekarang, tidak pernah ada penemuan sel glial di jantung. Hal ini mendorong para ilmuwan untuk mencari sel ini di jantung. Saat memeriksa jantung ikan zebra, mereka menemukan sel yang menyerupai astrosit (sejenis sel glial di otak). 

Investigasi lanjutan juga menemukan sel-sel baru di hati tikus dan manusia. Sel-sel baru yang oleh para peneliti diberi nama nexus glial ini, terletak di saluran keluar aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh. Nexus glial juga tampaknya dapat membantu mengatur detak jantung dan ritme. 

Ketika tim mengeluarkan sel itu dari jantung hewan, detak jantung mereka meningkat. Pada hewan yang sengaja direkayasa untuk memiliki kelainan gen untuk mendorong perkembangan sel glial, detak jantung mereka jadi tidak teratur.

Tim mengatakan bahwa penemuan itu dapat berimplikasi pada jenis cacat dan penyakit tertentu yang memengaruhi jantung. Beberapa dari kondisi tersebut terkait dengan detak jantung yang tidak teratur atau cepat.

Hal yang menarik, banyak kelainan jantung bawaan terletak di saluran keluar itu, di mana nexus glial ditemukan. Para ilmuwan mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa temuan ini bisa membuka jalan baru untuk penelitian di masa depan.

"Kami tidak sepenuhnya mengetahui fungsi sel-sel ini, tetapi konsep ‘jika jantung disingkirkan lalu detak jantung meningkat’, ini bisa dihubungkan dengan kasus penyakit tertentu," kata peneliti utama studi, Cody Smith, dilansir dari newsatlas, Senin (29/11).

“Saya pikir sel glial ini bisa memainkan peran yang cukup penting dalam mengatur jantung. Ini adalah penemuan baru, dan kami memiliki beratus pertanyaan yang bahkan belum kami ketahui jawabannya. Jadi kami perlu menindaklanjutinya untuk menjelajahi hal yang belum pernah dipelajari sebelumnya,” kata dia lebih lanjut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement