Selain Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson juga sedang menguji proteksi vaksin mereka. Meski begitu, soal booster tetap tergantung pada kondisi ke depan.
Apabila varian omicron menyebar pada populasi yang sudah divaksinasi dan menyebabkan penyakit serius, maka regulator harus memutuskan apakah vaksin harus diubah agar lebih cocok untuk menghadapi omicron. Para ilmuwan berspekulasi lonjakan antibodi yang datang dari dosis ketiga vaksin Covid-19 saat ini mungkin cukup untuk melawan penurunan efektivitas vaksin terhadap varian omicron.
"Terlepas dari sejumlah besar mutasi yang dimiliki omicron, ini masih bukan varian yang lolos sepenuhnya dari perlindungan yang diberikan vaksin, ini adalah varian yang lolos sebagian," kata CEO BioNTech Ugur Sahin dalam konferensi pers.
Tingkat antibodi memprediksi seberapa baik vaksin dapat mencegah infeksi virus corona tipe baru penebab Covid-19 (SARS-CoV-2), tetapi itu hanyalah satu lapisan pertahanan sistem kekebalan. Pfizer mengatakan dua dosis vaksin masih harus melindungi terhadap penyakit parah karena mutasi omicron tampaknya tidak menghambat pertahanan lain, sel T yang melawan virus setelah infeksi terjadi.
Baca juga : Data: Vaksin Booster Pfizer/BioNTech Bisa Melawan Omicron