REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat diingatkan untuk tetap mewaspadai penyebaran Covid-19 kendati saat ini angka penularannya terus menurun. Protokol kesehatan harus disiplin dijalankan hingga pandemi ini benar-benar berakhir.
"Walaupun data terkini memperlihatkan situasi yang semakin menggembirakan (penurunan kasus Covid-19), kita perlu tetap waspada, disiplin terhadap protokol kesehatan, dan terus mendorong angka yang hendak dicapai sehingga kita bisa semakin tangguh dalam menghadapi pandemi ini," ujar Wakil Sekjen Komunikasi dan Informasi MUI, Asrori S Karni.
Saat berbicara di acara webinar tentang vaksin dan protokol kesehatan ini, Asrori juga mengatakan berbagai isu berkembang di media sosial mengenai vaksin Covid. Karena medsos merupakan produk individu sehingga tidak ada kontrol dari konten-konten tidak sehat, seperto hoaks dan ujaran kebencian.
Oleh karena itu, ujar Asrori, MUI aktif mengeluarkan fatwa berupa pedoman bermuamalah di media sosial. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam mengkonsumsi arus informasi di masa pandemi, serta membantu terhindar dari informasi yang tidak bertanggung jawab.
Ketua Lembaga Kesehatan MUI, Muhammad Adib Khumaidi, mengatakan ada tiga pilar yang paling penting dalam menghadapi Covid-19, yaitu lingkungan, host, dan agent. Virus atau agent tidak bisa diintervensi. Upaya yang bisa dilakukan adalah merubah diri kita (host) dengan personal awareness, sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan.
Selain itu, lingkungan juga menjadi hal yang penting. Upaya-upaya seperti menjaga jarak ataupun menggunakan aplikasi Peduli Lindungi di tempat publik merupakan contoh mengintervensi lingkungan
“Hidup bersih plus dan thaharah, mengontrol faktor risiko, menyikapi wabah pandemi dengan benar, dan hidup dengan konsep Ittaqullah (waspada dan berhati-hati),” ujar dia seraya mengingatkan bahwa masih ada potensi gelombang ketiga Covid-19, sehingga semua tetap harus waspada.
Wakil Ketua Lembaga Kesehatan MUI Muhammad Makki Zamzami mengatakan, dalam menghadapi pandemi Covid-19 perlu mengedepankan prinsip-prinsip syariat. Islam bertujuan memelihara agama, jiwa, akal, kesehatan, dan harta benda umat manusia. Kemudian memahami bahwa badan dan jiwa manusia merupakan milik Allah.
"Peran fasilitas kesehatan dalam lingkup syariat juga harus dikedepankan. Hal ini karena fasilitas kesehatan yang menjadi ujung tombak dalam merawat harus mempunyai prinsip ini. Jika diterapkan, akan memberikan keberkahan," katanya menjelaskan.