Kamis 23 Dec 2021 20:25 WIB

Epidemiolog : Omicron Lebih Banyak Menyerang Usia Produktif

Omicron lebih banyak menyerang usia produktif dan relatif lebih sehat.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nora Azizah
Omicron lebih banyak menyerang usia produktif dan relatif lebih sehat (Foto: ilustrasi)
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Omicron lebih banyak menyerang usia produktif dan relatif lebih sehat (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ahli epidemiologi Masdalina Pane mengatakan, Omicron merupakan variant of concern kelima yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian ini menyebar dengan cepat dengan jumlah banyak.

Omicron sebagai variant of concern sejauh ini diketahui menghasilkan gejala ringan. Namun, yang harus diketahui varian ini lebih banyak mengenai usia produktif yang melakukan perjalanan dari suatu negara ke negara lain. Jadi, omicron lebih banyak menginfeksi usia produktif dan kondisi relatif lebih sehat.

Baca Juga

"Yang perlu dicegah agar tidak bertransmisi di komunitas,” kata Masdalina, dalam diskusi daring, Kamis (23/12).

Dia menambahkan, sejauh ini hampir 5 negara telah melaporkan kematian terkait omicron pada orang yang memiliki komorbid.

Ia menyarankan, untuk whole genome sequencing supaya dilakukan baik pada suspect dan probable, berdasarkan kriteria klinis dan epidemiologis.

Hal ini juga mengingat tingkat penularan omicron terbilang tinggi, yakni satu kasus bisa menularkan ke 10 sampai 40 orang. Masdalina mengingatkan, masih ada peluang omicron ini untuk masuk, namun dengan prokes 3M hal itu seharusnya bisa dicegah.

"Kuncinya disiplin di pintu masuk sudah baik. 8 kasus di Indonesia masih wilayah di pintu masuk. Kita cegah jangan sampai terjadi sebagai transmisi komunitas sampai dengan lini ketiga,” ujarnya.

Ia pun mencontohkan bila pelaku kebersihan terpapar virus maka Ia berpeluang menularkan ke keluarga/istri, selanjutnya istri menularkan ke teman arisan dan sebagainya meski tidak kontak dengan perjalanan ke luarr negeri maupun wilayah yang berisiko.

“Hasil tracing sejauh ini masih imported case,” ujarnya.

“Karena itu semua negara melakukan tindakan standar untuk menjaga pintu masuk masing-masing. Upaya cegah tangkal harus dilakukan, karena di pintu masuk jauh lebih mudah untuk diintervensi daripada yang telanjur masuk ke komunitas,” ujarnya.

Masdalina mengapresiasi tindakan pemerintah yang sudah berupaya menjaga pintu masuk sebagai langkah antisipasi. “Tahun lalu belum ada bayangan cegah tangkal. Varian Delta mengajarkan kita cegah tangkal," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement