REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Tesla sedang menjadi brand mobil listrik yang mengalami peningkatan penjualan secara signifikan. Otomatis, hal ini membuat kekayaan CEO Tesla, Elon Musk terus meningkat.
Dikutip dari Reuters pada Kamis (23/12), hal ini pun membuat Elon Musk berkomitmen untuk melakukan pembayaran pajak. Lewat Twitter, Elon Musk mengungkap bahwa dirinya akan membayar pajak senilai lebih dari 11 miliar dolar AS tahun ini atau Rp 156 triliun.
Nilai pajak yang ia bayarkan itu pun membuatnya mengkalim bahwa dirinya jadi orang yang paling banyak membayar pajak di AS tahun ini.
Elon Musk saat ini jadi orang terkaya karena Tesla kini telah jadi perusahaan yang bernilai 1 triliun dolar AS. Dalam beberapa pekan terakhir, kekayaan Tesla terus naik setelah ia menjual sejumlah saham Tesla dengan total nilai sekitar 14 miliar dolar AS.
Kesuksesan Tesla ditunjang oleh kemampuanya dalam melakukan adaptasi dalam kondisi kelangkaan chip.
Dikutip dari The Verge Oktober lalu, terdapat beberapa cara yang dilakukan Tesla dan terbukti membuat pabrikan Amerika itu tak mengalami gangguan proses produksi.
Pertama, Tesla mengganti chip yang biasanya diguanakan dengan chip yang sedang tersedia di pasar. Artinya, Tesla tak ingin memaksakan untuk terus menggunakan chip yang biasa digunakan tapi ternyata chip itu sedang terbatas produksinya.
Kedua, Tesla melakukan ubahan pada software dalam kendaraan. Ubahan itu dilakukan agar chip pengganti tersebut bisa beroperasi dalam menunjang sejumlah sistem dalam kendaraan.
Kedua langkah ini sendiri bisa dilakukan oleh Tesla dengan sangat cepat sehigga proses produksi Tesla tak mengalami hambatan yang berarti.
Soal penjualan, total penjualan Tesla sepanjang kuartal tiga adalah sebanyak 241.300 unit. Artinya, penjualan Tesla mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu.