Selasa 04 Jan 2022 11:26 WIB

Ratusan Ribu File Berbahaya Ditemukan Setiap Hari di Internet

Malware Linux yang terdeteksi dan perangkat lunak berbahaya tumbuh sebesar 57 persen.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Terinfeksi Malware. Ilustrasi. Sistem deteksi Kaspersky menemukan rata-rata 380.000 file berbahaya baru setiap hari pada 2021.
Foto: Mashable
Terinfeksi Malware. Ilustrasi. Sistem deteksi Kaspersky menemukan rata-rata 380.000 file berbahaya baru setiap hari pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem deteksi Kaspersky menemukan rata-rata 380.000 file berbahaya baru setiap hari pada 2021. File yang ditemukan ini 20.000 lebih banyak dibandingkan 2020.

Secara umum, sebagian besar ancaman (91 persen) terjadi melalui WindowsPE-format file khusus untuk sistem operasi Windows. Namun, pada 2021 pelaku kejahatan siber mulai menyebarkan ancaman yang terkait dengan sistem operasi Linux jauh lebih aktif daripada sebelumnya. Akibatnya, jumlah malware Linux yang terdeteksi dan perangkat lunak berbahaya tumbuh sebesar 57 persen.

Baca Juga

Lebih dari setengah (54 persen) ancaman yang terdeteksi oleh sistem Kaspersky terdiri dari Trojan yang tidak dikenal. Sementara banyak jenis ancaman menunjukkan penurunan volume pada 2021 dibandingkan dengan 2020, Trojan Droppers tumbuh sebesar 2,24 persen dibandingkan 2020. Jenis malware ini sangat berbahaya karena program ini dirancang untuk mengirimkan malware lainnya yang lebih canggih ke perangkat pengguna.

Ada juga peningkatan dalam jumlah worm yang terdeteksi (117,5 persen) dengan pangsa mencapai sembilan persen-program ini dapat mereplikasi diri dan menyebar secara independen setelah mereka menerobos ke dalam sistem. Terakhir, virus mengalami peningkatan (27 persen) dengan pangsa yang bertumbuh menjadi 10 persen.

“Sepanjang tahun lalu, kami menemukan 20 ribu lebih banyak file berbahaya per hari dibandingkan tahun sebelumnya. Ini memang tidak terduga-aktivitas online masih tinggi karena kerja jarak jauh diadopsi di seluruh dunia. Selain itu, pergeseran besar ke operasi online juga berarti lebih banyak perangkat yang digunakan di seluruh dunia. Itu mengarah ke permukaan serangan yang lebih luas dan, selanjutnya, paparan ancaman yang lebih luas,” komentar pakar keamanan di Kaspersky, Denis Staforkin, melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (3/1).

Laporan Statistik Tahun Ini merupakan bagian dari Kaspersky Security Bulletin (KSB)-serangkaian prediksi tahunan dan laporan analitis tentang perubahan penting dalam dunia keamanan siber.

Agar tetap terlindungi, Kaspersky juga merekomendasikan hal-hal berikut kepada pengguna:

·         Jangan mengunduh dan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya

·         Jangan mengeklik tautan apa pun dari sumber yang tidak dikenal atau iklan online yang mencurigakan.

·         Buat sandi yang kuat dan unik, termasuk campuran huruf kecil dan besar, angka, dan tanda baca, serta mengaktifkan autentikasi dua faktor.

·         Selalu instal pembaruan. Beberapa di antaranya mungkin berisi perbaikan masalah keamanan kritis.

·         Abaikan pesan yang meminta untuk menonaktifkan sistem keamanan untuk perangkat lunak perkantoran atau keamanan siber.

·         Gunakan solusi keamanan andal yang sesuai dengan jenis dan perangkat sistem Anda, seperti Kaspersky Internet Security atau Kaspersky Security Cloud. Ini akan memberi tahu Anda situs mana yang tidak boleh dibuka dan melindungi Anda dari malware.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement