REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti telah mengembangkan tes darah terbaru yang dapat mengetahui tentang kanker yang menyebar ke seluruh tubuh. Jenis pemeriksaan disebut dapat meningkatkan diagnosis dan pengobatan untuk pasien penyakit ini.
Dilansir Science Focus, Rabu (5/1/2022), pasien yang didiagnosis menderita kanker sejauh ini harus menjalani pencitraan dan pengujian sebelum dokter dapat mengetahui apakah kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker yang telah menyebar disebut kanker metastatik.
Pengetahuan tersebut kemudian menginformasikan pengobatan. Hal itu karena pasien dengan tumor di satu area ditawarkan pengobatan lokal, seperti operasi, sedangkan mereka yang kankernya telah menyebar akan membutuhkan perawatan seluruh tubuh seperti kemoterapi atau terapi hormon.
Saat ini, tes darah baru telah berhasil mengidentifikasi kanker metastatik pada 94 persen dari 300 pasien yang dijadikan sampel. Pemeriksaan yang dikembangkan oleh para peneliti di University of Oxford, Inggris menggunakan teknik baru yang disebut metabolomik NMR, yang mengidentifikasi keberadaan biomarker dalam darah, yang disebut metabolit.
Itu adalah bahan kimia kecil yang diproduksi secara alami oleh tubuh kita, tetapi juga dibuat oleh sel kanker. Seseorang dengan kanker yang menyebar akan memiliki profil metabolisme tertentu, yang berbeda dari pasien dengan kanker lokal atau dari seseorang tanpa kanker.
“Tim peneliti menggunakan teknik pencitraan yang disebut NMR untuk mengidentifikasi sidik jari metabolisme unik sel kanker,” ujar dokter ahli onkologi James Larkin, yang bekerja dalam penelitian tersebut.
Teknologi metabolomik NMR juga dapat membuka berbagai jalan baru untuk deteksi penyakit. Larkin mengatakan bahwa ini tidak hanya pada kanker tetapi juga pada kondisi lain.