REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Pembangunan hunian saat ini tidak terlepas dari lokasi dan kelengkapan fasilitas modern bagi penghuninya. Seperti fasilitas komersial, pendidikan, social living, serta area publik yang difungsikan sebagai fasilitas komunal. Hadirnya teknologi digital, tentunya akan melengkapi pengembangan layanan konsumen. Khususnya terkait masalah keamanan dan prestise bagi penghuninya.
Konsep tersebut kini dapat dijumpai pada proyek perumahan skala menengah ke atas yang menempati lahan cukup luas. Adanya sarana Community Center seluas hampir 2.000 meterpersegi menjadi fasilitas sosial terpenting bagi para penghuni. Salah satunya seperti di Amesta Living yang menyediakan area terbuka publik seluas 8.500 meterpersegi.
Community Center dilengkapi dengan fasilitas seperti jogging track, playground, commercial area, mixed-used area, hingga meeting point. Kawasan ini juga dilengkapi water feature dan water promenade melalui pemanfaatan sungai yang membelah kawasan. Area ini dikelola dengan baik, dari mulai aspek kebersihan, keindahan, dan lanskap lingkungan.
Adanya property management yang bertanggung jawab pada pengelolaan lingkungan juga berperan penting. Perseroan bekerjasama dengan Provest selaku property management profesional untuk memastikan kawasan Amesta Living terjaga dari segi kebersihan, keamanan maupun memberikan pelayanan beragam kebutuhan warga penghuninya. "Pada konsumen bukan hanya memperoleh sebuah rumah yang nyaman, tetapi juga mendapatkan lingkungan yang asri dan beragam fasilitas di dalamnya," kata Hans Wibisono, Direktur Utama PT Graha Abdael Sukses (GAS) dalam keterangan tertulisnya Rabu (5/1).
Amesta Living merupakan proyek pengembangan kawasan terpadu yang dikembangkan PT GAS, perusahaan hasil kolaborasi antara PT Intiland Development Tbk dengan PT Abdael Nusa. Kesuksesan penjualan ini memberikan signal positif mengenai tren pemulihan minat beli dan investasi properti masyarakat saat ini. Pada peluncuran perdana akhir tahun lalu, Perseroan berhasil memasarkan sebanyak 259 unit rumah hanya dalam tempo satu hari. Pada penjualan perdana ini Perseroan berhasil membukukan marketing sales senilai Rp 318 miliar dengan harga perunitnya dikisaran Rp 800 juta.
Hans menambahkan hasil penjualan yang ada saat ini merupakan pencapaian luar biasa di tengah tengah situasi masa pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Ini sekaligus menandakan kembalinya minat beli konsumen menjadi momentum berharga sekaligus melahirkan optimisme bagi para pelaku industri properti. "Selain rekam jejak pengembangnya, konsep kawasan dan lokasi strategis, faktor keterjangkauan harga juga menjadi salah satu kunci suksesnya penjualan ini," katanya.