REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Krisis semi konduktor yang tak kunjung usai. Hal ini membuat banyak kendaraan Honda mengalami hambatan produksi.
Imbasnya, konsumen harus bersabar untuk menunggu kendaraan yang mereka pesan terlebih yang membutuhkan banyak teknologi canggih di dalamnya. "Produksi kami belum stabil, terlebih Honda Sensing itu chip semikondutornya banyak sekali," ungkap Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy pada saat sesi Meida Test Drive all new Honda BR-V di Ungaran, Jawa Tengah, Selasa (11/1/2022).
Pihak dari Honda Prospect Motor (HPM) tidak tinggal diam. Perusahaan ini terus memantau perkembangan mengenai isu krisis ini yang menyebabkan penumpukan antrian di dapur produksi.
"Kalau kapasitas produksi kita ada, tapi kan partsnya gak ada, itu yang membuat produksi kami bermasalah, dan kami terus memonitor supplypart-nya," kata dia.