REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk perawatan kulit abal-abal yang menyalahgunakan hidrokuinon masih memiliki peminat karena dapat memutihkan kulit secara instan. Padahal, penyalahgunaan hidrokuinon bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan kulit.
"Hidrokuinon itu salah satu ingredient yang bikin kulit putih seperti kertas," jelas co-founder Reglow Indonesia dr Shindy Kurnia Putri dalam Kopdar Agen Reglow Indonesia, beberapa waktu lalu.
Dr Shindy mengatakan, hidrokuinon hanya boleh digunakan dengan resep dan pengawasan dokter. Mengacu pada American Academy of Dermatology, adik dari aktris dan pendakwah Oki Setiana Dewi tersebut mengatakan, batas dosis yang diperkenankan adalah dua hingga empa persen.
"Tapi itu harus dengan resep dokter, tidak boleh di pasaran," ungkap dr Shindy.
Akan tetapi, ada cukup banyak oknum atau "mafia skincare" yang menggunakan hidrokuinon sebagai campuran produk pemutih kulit yang dipasarkan secara bebas. Tak jarang, kandungan hidrokuinon dalam produk tersebut sangat tinggi.
"Bahkan, ada yang lima persen ke atas," ujar dr Shindy.
Hidrokuinon kerap dipakai karena dapat membuat kulit menjadi putih dalam waktu yang sangat singkat. Di samping itu, harganya juga terbilang murah sehingga mereka bisa mengeruk untung yang besar.
Tentu, produk pemutih kulit instan dengan harga murah bisa membuat banyak orang tergiur. Tak heran bila produk pemutih kulit yang menyalahgunakan hidrokuinon cukup marak ditemukan di beragam e-commerce.