REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sub varian omicron yang disebut BA.2 telah masuk Indonesia dan menyebar 1,5 kali lebih cepat daripada subtipe klasik omicron. Mengingat omicron menyebar lebih cepat daripada delta dan semua varian terdahulu, BA.2 pun dinilai sebagai super strain.
"Setelah beberapa kali mengkaji, BA.2 setidaknya tujuh setengah kali lebih mudah menular daripada jenis virus corona pertama di Wuhan, setara dengan penyakit paling menular," kata profesor di Harvard Medical School, William Haseltine, seperti dilansir The Sun, Jumat (4/2/2022)
Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris (UKHSA) juga mencatat bahwa BA.2 memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan BA.1 di semua wilayah Inggris. UKHSA mengatakan, temuan awal menunjukkan bahwa seseorang bisa lebih cepat tertular BA.2 daripada BA.1.
Kabar baiknya, tidak ada gejala BA.2 yang menyebabkan keparahan Covid-19. Kemungkinan itu berkat vaksinasi.
Seseorang yang terinfeksi omicron BA.1 kecil kemungkinannya untuk berakhir di rumah sakit dibandingkan dengan terkena delta. Untuk mendapatkan perlindungan optimal terhadap penyakit parah, para ahli mendorong masyarakat untuk mendapat vaksin Covid-19 booster.