Jumat 04 Feb 2022 23:32 WIB
SEA GAMES 2021

Berkah Pembebasan Sanksi WADA untuk ASEAN Para Games 2022 di Solo

NPC Indonesia sangat gembira dengan dicabutnya sanksi dari WADA.

Rep: Binti Solikah/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Atlet panahan National Paralympic Committee (NPC) Ijah Khodijah saat mengikuti pemusatan latihan Pelatnas di Lapangan BBRSBD Prof Soeharso, Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Atlet panahan National Paralympic Committee (NPC) Ijah Khodijah saat mengikuti pemusatan latihan Pelatnas di Lapangan BBRSBD Prof Soeharso, Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Badan Anti-Doping Dunia (WADA) secara resmi mengumumkan pencabutan sanksi terhadap Indonesia yang diumumkan dalam laman resmi WADA pada Kamis (3/2). Dengan adanya pencabutan sanksi tersebut, maka bendera Merah-Putih bisa berkibar kembali di pentas internasional. 

National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mengapresiasi kerja keras Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA dalam memperjuangkan Indonesia untuk terbebas dari sanksi. 

Baca Juga

Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, mengatakan, NPC Indonesia sangat gembira dengan dicabutnya sanksi dari WADA. NPC Indonesia juga berterima kasih kepada Kemenpora dan tim Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA yang telah berjuang untuk membebaskan Indonesia dari sanksi WADA.

"Dengan adanya pembebasan sanksi WADA ini maka NPC Indonesia bisa lebih fokus untuk mempersiapkan atlet menuju event internasional dan persiapan menjadi tuan rumah Asean Para Games 2022," kata Senny seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat (4/2). 

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia, Rima Ferdianto, mengatakan pencabutan sanksi dari WADA sangat berpengaruh bagi status Indonesia sebagai tuan rumah APG 2022. 

"Selama periode berlakunya sanksi WADA, status Indonesia masih sebagai 'Conditional Host', maka dengan adanya pembebasan sanksi WADA tersebut, maka kini telah berubah menjadi 'Official Host' atau tuan rumah resmi Asean Para Games 2022," jelas Rima. 

Dalam waktu dekat NPC Indonesia akan meningkatkan intensitas koordinasi dengan Asean Para Sport Federation (APSF) untuk membahas persiapan APG 2022. Rencananya pada Ahad (6/2), APSF akan mengadakan rapat internal untuk membahas status terkini Indonesia selepas dicabutnya sanksi dari WADA. Kemudian pada 8 Februari APSF akan melakukan pertemuan virtual dengan NPC Indonesia untuk membahas draft kontrak tuan rumah dan detail pelaksanaan APG 2022.

"Persiapan Indonesia menuju APG semakin serius dengan akan diadakannya rapat dengan ketua-ketua Komite Nasional Paralimpik negara-negara se-Asia Tenggara pada 17 Februari mendatang untuk menentukan finalisasi cabang olah raga di APG 2022," tambah Rima.

Rasa bangga dan ucapan syukur juga dipanjatkan oleh salah satu atlet para-bulu tangkis Indonesia, Leani Ratri Oktila. 

"Puji Tuhan akhirnya sanksi Indonesia dicabut oleh WADA. Sabagai atlet yang membela nama Indonesia di ajang internasional, pencabutan sanksi ini sangat penting karena bisa meningkatkan semangat atlet dalam bertanding," ucap Ratri.

Peraih dua medali emas dan satu perak di Paralimpiade Tokyo 2020 itu juga memuji kerja keras Kemenpora dan Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA dalam pembebasan sanksi.

"Saya berterima kasih kepada Kemenpora dan tim Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi. Jujur sebagai seorang atlet, pembebasan sanksi WADA ini dapat membantu meningkatkan mental kami saat berlaga di lapangan," kata Ratri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement