Kamis 03 Mar 2022 01:14 WIB

Ini yang Dikhawatirkan Ilmuwan Ukraina Setelah Serangan Rusia

Ilmuwan Ukraina dibuat kalang kabut setelah serangan Rusia.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang anak laki-laki menghadiri aksi protes yang diselenggarakan oleh ibu-ibu Latvia di depan Kedutaan Besar Rusia di Riga, Latvia, 01 Maret 2022. Orang-orang dengan bayi dan anak-anak mereka akan berkumpul setiap hari untuk memprotes invasi Rusia di Ukraina, yang telah menewaskan banyak warga sipil, termasuk anak-anak.
Foto: EPA-EFE/TOMS KALNINS
Seorang anak laki-laki menghadiri aksi protes yang diselenggarakan oleh ibu-ibu Latvia di depan Kedutaan Besar Rusia di Riga, Latvia, 01 Maret 2022. Orang-orang dengan bayi dan anak-anak mereka akan berkumpul setiap hari untuk memprotes invasi Rusia di Ukraina, yang telah menewaskan banyak warga sipil, termasuk anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV – Invasi Rusia yang terus dilakukan berdampak pada banyak sektor di Ukraina. Salah satunya adalah masa depan karya ilmiah.

Ilmuwan Ukraina telah lama khawatir tindakan Rusia akan mengakibatkan hilangnya kemajuan dalam penelitian. Dalam hal ini, tidak hanya ilmu para peneliti yang akan terhambat, tetapi ancaman yang nyata bagi kehidupan mereka.

Baca Juga

“Saat ini, saya sedang duduk di tempat yang hangat dan internet tersedia. Saya tidak tahu apakah itu akan terjadi besok,” kata Ahli Matematika Institut Matematika di Kiev Irina Yegorchenko.

Koneksi terputus

Ketika Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014, Rusia mengambil alih institusi yang sebelumnya dioperasikan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Ukraina. Kolaborasi antara ilmuwan Ukraina dan Rusia menjadi terputus yang mengakibatkan hilangnya penelitian dan kemajuan ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu.

Dikutip Futurism, Rabu (2/3/2022), eskalasi militer yang terbaru telah mengakibatkan 18 universitas di seluruh wilayah Luhansk dan Donetsk pindah dan memaksa banyak ilmuwan serta peneliti pergi dari rumah dan laboratorium mereka.

Menurut Yegorchenko, konflik Rusia bertujuan menciptakan kekacauan di Ukraina dan merusak situasi ekonomi. Nantinya, ini akan memengaruhi pada proses penelitian, seperti lebih sedikit dana yang tersedia, lebih sedikit peluang untuk bepergian, dan tidak ada peluang konferensi internal di Ukraina.

Sebagai tanggapan, banyak ilmuwan telah menyiapkan bug out bags (BOB) yang mencakup dokumen, pakaian, obat-obatan, alat pertahanan diri, dan makanan. Mereka juga telah memastikan bahwa ponsel dan perangkat elektronik dihidupkan jika mereka harus melakukan perjalanan pada saat itu juga.

Untuk sementara ini, invasi Rusia kemungkinan akan mengakibatkan kehancuran dan kematian yang tidak terhitung serta berdampak besar pada penelitian ilmiah di sana. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement