Kamis 03 Mar 2022 10:21 WIB

Saran Dokter Jika Merasa Greges-Greges

Sakit tenggorokan biasanya jadi pembeda bila greges akibat Omicron.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Greges merupakan salah satu ungkapan yang sering diucapkan masyarakat Jawa yang sedang kondisi tidak enak badan.
Foto: republika.co.id
Greges merupakan salah satu ungkapan yang sering diucapkan masyarakat Jawa yang sedang kondisi tidak enak badan.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dalam beberapa waktu terakhir ramai diperbincangkan warganet di media sosial tentang Hari Greges Nasional. Istilah ini muncul kembali karena banyak masyarakat yang mengeluhkan mengalami demam, batuk, pilek dan tenggorokan sakit.

Bahkan, selama pandemi berlangsung, tidak sedikit yang mengaitkan gejala-gejala dengan Covid-19. Terutama, setelah muncul varian-varian baru dari Covid-19 seperti varian Delta tahun lalu maupun varian Omicron yang muncul tahun ini.

Baca Juga

Greges sendiri merupakan salah satu ungkapan yang sering diucapkan masyarakat Jawa yang sedang kondisi tidak enak badan. Spesialis THT-KL RSA UGM, dr Mahatma Sotya Bawono mengatakan, greges merupakan gejala yang biasa muncul saat terserang flu.

Namun, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, sulit membedakan apakah seseorang terkena flu atau terinfeksi Omicron. Mahatma berpendapat, sulitnya melakukan identifikasi lantaran Omicron memiliki gejala seperti flu biasa.

 

Mahatma menyampaikan, dalam flu biasanya menimbulkan gejala-gejala seperti demam, batuk, pilek dan nyeri tenggorokan. Kondisi tersebut memang serupa dengan gejala-gejala khas dalam Omicron seperti demam, batul, pilek dan nyeri tenggorokan.

 

"Salah satu bedanya yang dominan adalah nyeri tenggorokan yang lebih berat dibandingkan dengan flu," kata Mahatma, Kamis (3/3/2022).

Maka itu, bila tubuh mulai merasakan gejala greges, Mahatma mengimbau masyarakat untuk bisa beristirahat, membatasi interaksi dan melakukan isolasi mandiri. Jika gejala tidak mereda dalam kurun waktu 24 jam, ia menyarankan melakukan swab test.

Pengecekan swab test menjadi salah satu langkah yang dapat membedakan apakah yang tengah dialami merupakan flu biasa atau varian Omicron. Mahatma mengingatkan, melalui swab test diharap pula bisa menekan penularan Covid-19, khususnya Omicron.

 

"Juga melindungi orang-orang yang berisiko mengalami gejala berat seperti lansia, orang yang belum divaksin dan orang dengan komorbid," ujar Mahatma.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement