KUNINGAN – Saat mendengar kata walang sangit, maka yang terlintas dalam ingatan adalah serangga penyerang tanaman budidaya, yang memiliki bau khas menyengat. Ternyata, nama walang sangit bukan hanya melekat pada serangga tersebut, namun juga tumbuhan liar yang memiliki aroma yang sama.
Tumbuhan liar itu ditemukan di salah satu blok pada Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Tak hanya di TNGC, tumbuhan walang sangit juga mudah ditemukan di lereng-lereng hutan, areal perkebunan ataupun pesawahan. Bahkan, meski mungkin tak disadari, walang sangit juga tumbuh di sekitar pekarangan warga.
Mengutip dari laman TNGC, walang sangit merupakan tumbuhan herba menahun dengan akar yang kuat. Berbatang pipih dan bergaris dengan tinggi tanaman antara 20 centimeter (cm) sampai 60 cm.
Daunnya bergerigi seperti duri berbentuk langset sampai bulat telur terbalik. Bunganya berbentuk bulir dengan panjang 0,5 – 2 cm yang terkumpul menjadi karangan bunga. Masing-masing bunga tumbuh dari ketiak daun pelindung yang sempit.
Tumbuhan dengan nama ilmiah ‘Eryngium foetidum’ dari keluarga ‘Apiaceae’ itu punya mahkota putih hijau. Sedangkan buahnya berbentuk telur dengan biji berbentuk setengah bulat.
Selama ini, tumbuhan yang juga dikenal dengan nama Walangi, Walangan, dan Ketumbar Jawa itu kerap tak dianggap. Padahal, tumbuhan tersebut memiliki beragam manfaat untuk kesehatan bila diolah menjadi minuman.
Caranya, jemur tanaman hingga kering. Setelah itu, rebus bersama air. Air rebusan tersebut dipercaya dapat membantu kesehatan mata, menjaga kesehatan kulit, menjaga kekebalan tubuh, menghilangkan bau badan, meningkatkan nafsu makan, melancarkan sirkulasi darah, dan menjaga kekuatan tulang.
Tak hanya bagi kesehatan, tumbuhan walang sangit juga bisa menjadi andalan bagi mereka yang memiliki hobi memancing ikan. Pasalnya, tumbuhan itu juga bisa sebagai media campuran pada umpan memancing berbagai jenis ikan.
Dengan banyaknya manfaat yang dimilikinya, tumbuhan walang sangit kini mulai banyak yang membudidayakannya. Bahkan, bibit maupun ekstrak walang sangit banyak dijual di marketplace. n lilis sri handayani