Ahad 13 Mar 2022 13:46 WIB
...

Tanamur, Cerita Kali Pertama Masuk Diskotek

Liputan di Tanamur pada 1994 menjadi pengalaman pertamaku masuk diskotek.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Hiburan malam di diskotek, ilustrasi.

Oleh : Rusdy Nurdiansyah

REPUBLIKA.CO.ID, Bermula dari kasus kematian seorang pemuda bernama Rivaldi Sukarno alias Aldi yang terkapar di rumah artis ternama Ria Irawan karena overdosis pada 12 Februari 1994. Narkoba jenis apa yang membuat Aldi meninggal dengan mulut berbusa? Hingga sekarang penyebab kematian Aldi masih misteri.

Namun, desas-desus kala itu, Aldi overdosis narkoba jenis baru, ekstasi atau inex. Narkoba berbentuk pil ini kerap disebut 'pil setan' di kalangan penikmat narkoba. Harganya yang saat itu terbilang mahal, sekitar Rp 150 per butir, membuat peredarannya hanya di kalangan masyarakat kelas atas (jetset), pengusaha, dan artis.

Setengah butir pil setan membuat penggunanya gedek-gedek atau kesurupan sambil mendengarkan house musik yang saat itu baru diperkenalkan dan digandrungi kalangan penikmat hiburan malam atau diskotek di Jakarta.

Peristiwa kematian Aldi pun mengusik awak media untuk melakukan investigasi. Sasarannya tertuju ke satu diskotek yang cukup terkenal di Tanah Abang, Jakarta Pusat, yakni Tanamur yang merupakan akronim dari Tanah Abang Timur.

Diskotek Tanamur diduga sebagai pusat peredaran dan penguna ekstasi. Listing liputan investigasi ke Diskotek Tanamur masuk ke bagian biro foto. Sebagai periset foto, aku kesulitan mencari foto ilustrasi Diskotek Tanamur karena tidak ada di dokumentasi. Akhirnya, aku berinisiatif untuk melakukan pemotretan langsung Diskotek Tanamur.

Bermodalkan kamera Nikon FM2 yang menjadi andalanku dengan lensa standar 35 mili meter (mm) dan Film Asa 1.200, aku mulai beraksi melakukan pemotretan, tentu tanpa lampu cahaya (flash). Tanpa diketahui para penjaga dan pengujung Diskotek Tanamur yang mulai ramai berdatangan pada pukul 22.00 WIB, aku berhasil jeprat-jepret suasana luar Diskotek Tanamur yang terlihat eksotik di tamaram malam disertai kebisingan dentuman house music.

Setelah itu, aku memberanikan diri masuk ke dalam diskotek untuk mengabadikan situasi dan suasana yang penuh dengan kegembiraan pengunjung yang berjoget mengikuti iringan house musik dengan diterpa cahaya kerlap-kerlip dari sorot lampu laser warna-warni.

Aku mencari posisi yang tepat untuk secara diam-diam mengambil gambar gemerlapnya suasana Diskotek Tanamur yang semakin malam semakin disesaki pengujung. Pilihanku, naik ke lantai dua dan mengambil posisi paling pojok sehingga tidak dicurigai ketika sedang mengabadikan foto. Kamera kubidikkan dengan leluasa dari lantai dua.

Selain membidikan kamera, aku pun menatap seluruh aktivitas pengujung. Para pengujung baik pria maupun wanita berjoget seperti 'kesetanan', menggeleng-gelengkan kepalanya. Ada juga yang hanya duduk, berpelukan pria dan wanita sambil menikmati house music dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. Di pojok-pojok ruangan tampak pria dan wanita saling bercumbu dan berciuman.

Di meja para pengujung tampak berbotol-botol minuman mineral. Terlihat beberapa pengujung menengak pil ekstasi dengan minuman mineral. Selain itu, juga ada sajian minuman keras (miras) merek terkenal, seperti Johnnie Walker, Jack Daniel's, dan Chivas Regal.

Tak butuh waktu lama, melihat situasi mulai tidak kondusif karena security mulai curiga, aku kemudian beranjak keluar dari Diskotek Tanamur. Aku lega karena sudah berhasil mendapatkan beberapa jepretan dari berbagai angle yang sudah cukup ditampilkan sebagai foto ilustrasi untuk tulisan yang terkait dengan suasana diskotek.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement