Selasa 15 Mar 2022 17:40 WIB

Cerita Influencer dan Pemilik Usaha di Rusia yang Kehilangan Akses ke Instagram

Banyak influencer yang pendapatannya sangat bergantung pada Instagram.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Instagram. Banyak influencer Rusia yang pendapatannya sangat bergantung pada Instagram, kini kehilangan pekerjaan.
Foto:

 

Banyak influencer dan pemilik usaha pada Ahad lalu memposting tautan ke saluran Telegram dan VKontakte, dua platform yang didirikan Rusia yang akan menyambut masuknya pengguna baru. Telegram yang mengaku memprioritaskan privasi dan keamanan pengguna didirikan Pavel Durov pada 2013.

Durov yang sebelumnya mendirikan VKontakte, jejaring sosial terbesar Rusia. Durov meninggalkan Rusia ke Dubai setelah diusir di bawah tekanan pemerintah. Dengan banyaknya kritikus Kremlin yang sekarang pindah ke Telegram, para ahli mengatakan aplikasi Telegram juga mungkin akan segera diblokir oleh Kremlin.

“Saya tidak begitu mengerti alasan Telegram belum dilarang. Salah satu penjelasannya adalah Kremlin berpikir mereka dapat menggunakan Telegram untuk tujuan propaganda mereka,” kata Analis Teknologi dan Pakar Sensor Rusia Andrei Soldatov.

Telegram telah muncul sebagai medan pertempuran informasi selama konflik dengan saluran pro-Kremlin berbagi keberhasilan militer. Sementara itu, pejabat Ukraina telah beralih ke aplikasi untuk mempublikasikan video dan foto yang menunjukkan pasukan Rusia yang ditangkap.

“Dengan keadaan yang terjadi saat ini di Rusia, saya tidak berpikir aplikasi ini dapat bertahan lebih lama,” kata Soldatov.

Sejauh ini, Durov menjamin untuk menjaga aplikasi tetap independen dan memberi tahu pengguna Ukraina bahwa data mereka aman. “Saya mendukung pengguna kami, apa pun yang terjadi. Hak privasi mereka sangat penting,” tulisnya pekan lalu.

Ketika beberapa orang sibuk membuat saluran baru di Telegram pada Ahad lalu, sementara yang lain mengaku belum siap tidak dapat mengakses Instagram. Mereka mencari cara untuk tetap bisa terhubung ke jejaring sosial, salah satu caranya adalah penggunaan jaringan pribadi virtual (VPN).

 

Menurut perusahaan Inggris yang meneliti dan merekomendasikan VPN, Top10VPN, pencarian internet untuk layanan VPN hampir dua kali lipat meningkat selama sepekan terakhir dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement