REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi baru menemukan sebuah penghalang es setinggi 300 lantai mungkin telah mencegah orang memasuki Dunia Baru melalui jembatan darat yang pernah menghubungkan Asia dengan Amerika. Para peneliti mengatakan temuan ini menunjukkan orang pertama di Amerika malah tiba melalui kapal di sepanjang pantai Pasifik.
Dilansir dari Sciencealert, Selasa (22/3/2022), ada dua hipotesis utama tentang bagaimana orang pertama kali bermigrasi ke Amerika Utara. Gagasan lama menyarankan orang melakukan perjalanan ketika Beringia, daratan yang pernah menghubungkan Asia dengan Amerika Utara, (sekarang dibagi oleh Selat Bering) relatif bebas dari es.
Gagasan yang lebih baru menyarankan bahwa para pelancong melakukan perjalanan dengan perahu di sepanjang pantai Pasifik Asia, Beringia, dan Amerika Utara. Faktor utama yang mempengaruhi cara kedatangan orang Amerika pertama adalah lapisan es raksasa yang pernah menyelimuti Amerika Utara.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa koridor bebas es di antara tepi lapisan es ini mungkin memungkinkan perjalanan dari Beringia ke Great Plains. Berdasarkan alat-alat batu yang berasal dari 13.400 tahun yang lalu, para arkeolog telah lama menyarankan bahwa orang-orang dari budaya prasejarah yang dikenal sebagai clovis adalah yang pertama bermigrasi dari Asia ke Amerika.
Pekerjaan sebelumnya mengenai usia koridor bebas es menunjukkan bahwa itu mungkin berfungsi sebagai rute migrasi bagi orang-orang Clovis. Namun, para ilmuwan baru-baru ini menemukan banyak bukti keberadaan pra-Clovis di Amerika Utara.
Misalnya, pada 2021, 60 jejak kaki kuno di New Mexico menunjukkan bahwa manusia ada di sana sekitar 23.000 tahun yang lalu, dan pada 2020, para arkeolog menemukan artefak batu di Meksiko tengah yang setidaknya berusia 26.500 tahun.
Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa koridor bebas es tidak terbuka sampai sekitar 14.000 hingga 15.000 tahun yang lalu. Artinya, bahwa orang Amerika paling awal mungkin mengandalkan rute pesisir daripada jalur darat. Namun, banyak ketidakpastian tetap ada ketika sampai pada usia koridor bebas es.
Untuk membantu memecahkan misteri ini, para peneliti berusaha menunjukkan dengan tepat kapan koridor bebas es dibuka. Mereka menyelidiki 64 sampel geologis yang diambil dari enam lokasi yang membentang 1.200 kilometer di sepanjang zona di mana koridor bebas es diperkirakan ada.