Senin 04 Apr 2022 21:22 WIB

Latihan Pernapasan Lima Menit Dukung Performa Saat Pakai Treadmill

Studi ungkap manfaat latihan pernapasan resistensi tinggi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Melakukan latihan pernapasan selama lima menit terbukti mendukung performa seseorang saat berolahraga menggunakan treadmill.
Foto: Pixnio
Melakukan latihan pernapasan selama lima menit terbukti mendukung performa seseorang saat berolahraga menggunakan treadmill.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melakukan latihan pernapasan selama lima menit terbukti mendukung performa seseorang saat berolahraga menggunakan treadmill. Hal tersebut telah dibuktikan melalui sebuah penelitian baru.

Para peneliti mempresentasikan hasil studi di Experimental Biology 2022 pekan ini, pertemuan tahunan yang digelar American Physiological Society. Studi mengungkap manfaat latihan pernapasan resistensi tinggi.

Baca Juga

Selain dapat meningkatkan kapasitas olahraga, teknik itu juga terbukti meningkatkan aspek metabolisme tertentu ketika dipraktikkan setiap hari. Peneliti menyarankan penerapannya untuk gaya hidup yang lebih aktif.

Teknik yang menjadi pusat penelitian itu adalah inspiratory muscle strength training (IMST) yang sudah ada sejak 1980-an. Semula, teknik tersebut dipakai sebagai cara untuk merawat pasien dengan penyakit pernapasan.

Idenya adalah untuk menghabiskan sedikit waktu menghirup melalui perangkat genggam yang menyedot udara ke arah yang berlawanan. Hal itu menciptakan resistensi untuk memperkuat diafragma dan otot pernapasan lainnya.

Secara konvensional, teknik ini butuh waktu 30 menit untuk satu sesi. Para peneliti mempersingkat waktunya menjadi hanya lima menit lantaran menjumpai hasil yang menjanjikan dari sesi yang lebih sebentar.

Ketika dipraktikkan setiap hari, latihan pernapasan singkat tersebut menunjukkan perbaikan tekanan darah pasien dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Beberapa manfaat bertahan setelah program pelatihan berakhir.

Studi lantas mengeksplorasi bagaimana IMST dapat digunakan untuk meningkatkan toleransi olahraga pada orang dewasa paruh baya dan lebih tua. Sebanyak 35 orang dewasa berusia 50 tahun ke atas dilibatkan sebagai peserta.

Mereka dibagi ke dalam kelompok pelatihan resistensi tinggi serta kelompok kontrol resistensi rendah. Kedua kelompok ditugaskan untuk menggunakan alat pernapasan selama lima menit sehari, selama periode enam pekan.

Setelah menyelesaikan program, kelompok resistensi tinggi menunjukkan peningkatan 12 persen dalam waktu treadmill hingga uji kelelahan. Sementara, kinerja di antara kelompok kontrol resistensi rendah tidak berubah.

Tim juga mengamati perubahan tingkat 18 metabolit berbeda dalam kelompok resistensi tinggi. "Sebagian besar memainkan peran kunci dalam produksi energi dan metabolisme asam lemak," kata pemimpin studi, Kaitlin Freeberg dari University of Colorado Boulder.

Para ilmuwan melihat sesi IMST lima menit setiap hari sebagai cara potensial untuk membuat olahraga lebih menarik di kalangan orang dewasa paruh baya dan lebih tua. Pada akhirnya, itu bisa mendorong penerapan gaya hidup yang lebih sehat.

"IMST dengan resistensi tinggi mungkin menjadi salah satu strategi untuk mempromosikan kepatuhan dan meningkatkan berbagai komponen kesehatan pada usia paruh baya dan orang dewasa yang lebih tua," ujar Freeberg, dikutip dari laman New Atlas, Senin (4/4/2022).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement