Kamis 07 Apr 2022 08:12 WIB

Vaksin Semprot Hidung Sputnik V Diklaim Ampuh Lawan Omicron, tak Punya Efek Samping

Vaksin Sputnik V dikembangkan oleh Rusia.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin intranasal Sputnik V diklaim dapat ditoleransi dengan baik, tidak memiliki efek samping. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Rusia itu juga disebut sama efektifnya dengan vaksin yang disuntikkan.
Foto: Sputnik V
Vaksin intranasal Sputnik V diklaim dapat ditoleransi dengan baik, tidak memiliki efek samping. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Rusia itu juga disebut sama efektifnya dengan vaksin yang disuntikkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Sputnik V versi semprotan hidung diklaim cukup ampuh melawan varian omicron penyebab Covid-19. Manfaat yang ditawarkan pun tidak jauh berbeda dengan vaksin jenis suntikan.

Kementerian Kesehatan Rusia pada 1 April mengabarkan akan mengadopsi vaksin hidung pertama di dunia untuk Covid-19 itu. Vaksin akan tersedia dalam tiga hingga empat bulan, menurut laporan kantor berita Rusia TASS pada Januari lalu.

Baca Juga

Sputnik V juga membuat pengumuman serupa pada Rabu (6/4/2002) di Twitter

"Kementerian Kesehatan Rusia mendaftarkan versi hidung Sputnik V, vaksin intranasal pertama di dunia untuk melawan Covid-19," cicit perusahaan, seperti dilansir Times Now News, Kamis (7/4/2022).

Hasil laboratorium mengungkapkan bahwa vaksin menawarkan perlindungan dalam bentuk suntikan, sehingga pasti akan efektif juga dalam bentuk hidung. Kini, dr Denis Logunov, seorang pakar dari dari Gamaleya Center juga menyoroti tentang efektivitas vaksin intranasal.

Melalui cicitan yang diunggah pada tanggal 5 April di akun Twitter resmi Sputnik V, Logunov mengklaim bahwa vaksin intranasal Sputnik dapat ditoleransi dengan baik di antara penerimanya. Artinya, pemberian vaksin melalui semprotan di hidung itu sangat jarang menimbulkan efek samping. Setelah divaksinasi, tidak satu pun penerimanya terpantau mengalami demam. 

Booster intranasal sebanding dengan yang disuntikkan dan bahkan membentuk kekebalan tambahan,” tulis dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement