Selasa 19 Apr 2022 15:56 WIB

Pekerja Pabrik Tesla di Shanghai Dilaporkan Tidur di Pabrik

Tesla menerapkan sistem tertutup agar pekerja terhindar dari infeksi Covid-19.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Kendaraan Tesla berjajar di perakitan dalam gigafactory Tesla di Shanghai, China, Selasa (7/1). Pekerja pabrik Tesla di Shanghai, China, dilaporkan tidur dalam fasilitas saat kota sudah mulai melaporkan kebijakan ketat untuk membatasi penyebaran Covid-19.
Foto: Ding Ting/Xinhua via AP
Kendaraan Tesla berjajar di perakitan dalam gigafactory Tesla di Shanghai, China, Selasa (7/1). Pekerja pabrik Tesla di Shanghai, China, dilaporkan tidur dalam fasilitas saat kota sudah mulai melaporkan kebijakan ketat untuk membatasi penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerja pabrik Tesla di Shanghai, China, dilaporkan tidur dalam fasilitas saat kota sudah mulai melaporkan kebijakan ketat untuk membatasi penyebaran Covid-19. Tesla akan menerapkan sistem loop tertutup yang dirancang agar para pekerja tidak saling bercampur sehingga melindungi dari infeksi Covid-19.

Upaya tersebut dilakukan agar pabrik dapat menjalankan produksi. Sistem loop tertutup akan melindungi pekerja dalam “gelembung” dari dunia luar. Pejabat Shanghai mendorong sistem itu untuk memungkinkan sejumlah pabrik di kota dapat memulai kembali beroperasi.

Baca Juga

Menurut rincian memo yang dilihat Bloomberg, pekerja pabrik Tesla di Shanghai yang memproduksi kendaraan Model 3 dan Model Y, telah diberikan kantong tidur dan kasur. Karena pabrik tidak memiliki fasilitas tidur yang layak seperti gedung asrama, mereka harus tidur di area yang ditandai. Sejauh ini, fasilitas katering sudah tersedia dan fasilitas lain seperti mandi dan hiburan sedang disiapkan.

Dalam memo itu juga termuat, para pekerja harus sudah menerima dua dosis vaksin. Setelah tiba di lokasi dengan bus antar-jemput khusus, mereka akan menerima tes Covid-19 setiap hari selama tiga hari pertama dengan pemeriksaan suhu secara teratur. Sering mencuci tangan juga merupakan bagian dari rutinitas baru.

Karyawan di pabrik diminta untuk bekerja 12 jam sehari selama enam hari berturut-turut dalam sepekan dengan satu hari libur. Sedangkan sebelum penutupan pada Maret, mereka bekerja selama empat hari berturut-turut diikuti dengan dua hari libur.

Dilansir Digital Trends, Selasa (19/4/2022), kondisi kerja yang tidak biasa akan berlangsung hingga 1 Mei, meskipun kondisi ini dapat berubah sesuai dengan situasi Covid-19. Pabrik Tesla di Shanghai telah membuat lebih dari 2.000 kendaraan listrik setiap hari. Bloomberg mencatat pabrik itu akan membutuhkan waktu untuk kembali ke kapasitas penuh setelah penghentian yang lama.

Bersama dengan pabrik Shanghai lainnya, Tesla terpaksa menutup fasilitasnya selama beberapa pekan pada awal 2020 ketika pandemi mulai melanda. Untuk ke depannya, operasi Tesla sangat bergantung pada jumlah infeksi Covid-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement