Selasa 19 Apr 2022 18:59 WIB

Belajar Sosok Ayah Terbaik dari Penguin Kaisar, Ini Fakta-Fakta Uniknya

Ayah penguin akan mengerami satu telur yang akan berisi anak penguin.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Pasangan penguin kaisar dan anak penguin di Auster Rookery, Antartika.
Foto: Frederique Olivier/Australian Antarctic Divis
Pasangan penguin kaisar dan anak penguin di Auster Rookery, Antartika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di luar sana pasti terdapat sosok ayah yang luar biasa. Namun, nominasi sebagai ayah terbaik mungkin diraih oleh penguin kaisar. 

Pejantan penguin kaisar ini berusaha keras untuk melakukan apapun demi keturunan mereka, termasuk mengatasi dinginnya Antartika yang merupakan wilayah terdingin di dunia.

Baca Juga

Anda akan melihat penguin kaisar jantan dikelompokkan dalam koloni di dekat pantai selama musim dingin. Mereka akan berdesakan bersama agar tetap hangat dalam suhu serendah -40 derajat Celcius dan hembusan angin tinggi hingga 144 kilometer per jam.

Masing-masing ayah penguin ini akan mengerami satu telur yang akan berisi anaknya dan akan merawat bayinya saat menetas. Semua ini dicapai sambil bertahan hanya dengan cadangan lemak yang tersisa dari musim panas sebelumnya.

Barbara Wienecke, ahli ekologi burung laut di Divisi Antartika Australia, berbicara dengan EarthSky tentang penguin Kaisar. "Mengapa pejantan mengurus inkubasi daripada betina agak tidak jelas. Jantan cenderung sedikit lebih besar dari betina dan mungkin dapat menyimpan lebih banyak lemak.

Betina juga bergantung pada cadangan lemak karena mereka berpuasa selama dua bulan sebelum mereka bertelur dan kemudian keluar lagi. Dalam beberapa spesies burung, jantanlah yang merawat anak-anak. Di Malleefowl, misalnya, satu-satunya hal yang dilakukan betina adalah bertelur. Pasangannya melakukan sisanya.

“Dari sudut evolusi, masuk akal jika hanya satu orang tua yang mengerami telur. Kami tahu dari studi pelacakan kami bahwa betina berpotensi dapat kembali ke koloni dan membebaskan pasangan mereka dari tugas inkubasi mereka. Tetapi mentransfer telur adalah aktivitas beresiko sangat tinggi pada saat-saat terbaik, dan terutama di musim dingin. Jika transfer terlalu lama, telur akan membeku. Semakin tua embrio, semakin cepat mati,” jelasnya 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement