REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND -- Planet Uranus akan menjadi daftar prioritas untuk misi Badan Antariksa Amerika (NASA) berikutnya. NASA disarankan mengirim misi utama untuk mempelajari planet raksasa itu, kata sebuah laporan baru dari panel ilmuwan planet Amerika Serikat (AS). NASA hampir selalu mengikuti saran panel.
Misi Uranus akan menjadi yang pertama sejak Voyager 2 mendesing oleh benda sedingin es pada 1986. Ekspedisi tersebut dapat mengungkapkan bagaimana planet, cincin, dan bulannya terbentuk dan berevolusi selama miliaran tahun.
“Misi ini akan benar-benar transformatif,” kata Amy Simon, ilmuwan planet di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland, dilansir dari Nature, Rabu (20/4/2022).
Uranus penuh dengan misteri ilmiah. Bagaimana Uranus berputar dan bagaimana planet mengembangkan medan magnet yang kompleks masih menjadi misteri. Mempelajari Uranus dapat memberikan wawasan tentang planet yang mengorbit bintang lain. Lebih dari 5.000 exoplanet yang diketahui, yang paling umum adalah seukuran Uranus.
Beberapa ilmuwan planet baru-baru ini meminta badan antariksa untuk mengirim misi besar ke Uranus atau Neptunus, yang juga terakhir dikunjungi oleh Voyager 2, pada 1989. Kedua planet tersebut adalah ‘raksasa es’, terdiri dari sejumlah besar material es yang berputar-putar di sekitar sebuah inti berbatu kecil.
“Uranus berperingkat lebih tinggi karena dapat dicapai secara teknologi saat ini,” kata Simon.
Misi Uranus dapat diluncurkan dengan roket Falcon Heavy komersial, sejenis kendaraan peluncuran yang sudah beroperasi. Peluncuran bisa dilakukan pada awal 2031, tanggal pertama di mana pesawat ruang angkasa dapat dirancang dan dibangun, jika didanai penuh.