Rabu 13 Apr 2022 08:34 WIB

Bulan Ini, 4 Planet akan Tampak Berderet Lurus di Langit, Catat Tanggalnya!

Bulan akan ikut berbaris dengan deretan planet pada 23 April.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Proyeksi planet-planet berderetan membentuk garis pada 20 April
Foto: Stellarium
Proyeksi planet-planet berderetan membentuk garis pada 20 April

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melihat planet-planet Tata Surya sejajar dalam garis yang rapi adalah salah satu dari banyak pengalaman mengamati langit yang menakjubkan. Bulan ini kita bisa memiliki kesempatan untuk melihatnya dengan mata telanjang

Dilansir dari Sciencealert, Selasa (12/4/2022), dari pertengahan bulan, jika dilihat dari Belahan Bumi Utara, akan tampak Saturnus, Mars, Venus, dan Jupiter semuanya berbaris dalam susunan planet yang hampir sempurna di langit sebelum fajar. Deretan  mulai terbentuk sekitar 17 April, tetapi akan paling terlihat pada pagi hari 20 April.

Baca Juga

Di cakrawala, asalkan kondisi penglihatannya bagus, Anda seharusnya bisa melihat keempat planet sejajar dalam barisan langit. Namun, kedekatan Jupiter dengan cakrawala bisa membuatnya sedikit lebih sulit untuk dilihat.

Saturnus, Mars, dan Venus sebenarnya telah berkumpul bersama sejak akhir Maret, namun baru pada pertengahan April, planet Jupiter akan bergabung dengan deratan itu.

Beberapa hari kemudian-sekitar 23 April-penyelarasan menjadi lebih spektakuler. Bulan berbaris untuk bergabung dengan rombongan di sebelah kanan. Ketika benda-benda langit sejajar seperti ini, tentu saja itu hanya bisa dilihat dari sudut pandang Bumi, jika dilihat dari lokasi yang berbeda di luar angkasa, posisi masing-masing planet akan sangat berbeda.

Pada 24 Juni, semua planet lain di Tata Surya-Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Neptunus, dan Uranus- akan bergabung bersama dalam keselarasan planet yang lebih besar. Kita mungkin akan memerlukan teropong untuk melihat Neptunus dan Uranus.

Deretan  planet besar seperti ini yang bisa terlihat oleh mata manusia merupakan peristiwa langka. Peristiwa ini hanya terjadi tiga kali sejak 2005.

“Kami tidak selalu mendapatkan kesempatan ini,” kata pendidik astronomi Michelle Nichols dari Planetarium Adler Chicago kepada Live Science.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement