Selasa 10 May 2022 19:08 WIB

IDAI: Laporan Kasus Hepatitis Akut Belum Probable

Hingga kini, kasus hepatitis akut anak di Indonesia masih diselidiki.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Hingga kini, kasus hepatitis akut anak di Indonesia masih diselidiki.
Foto: www.piqsels.com
Hingga kini, kasus hepatitis akut anak di Indonesia masih diselidiki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim B Yanuarso mengatakan, laporan hepatitis akut yang dialami pasien di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dan Sumatera Barat belum dikriteriakan sebagai probable. "Pada Senin (9/5/2022), dari daerah belum banyak laporan, baru dari Tulungagung dan Sumatera Barat, tapi itu belum masuk kriteria probable karena belum memenuhi persyaratan. Masih diselidiki," kata Piprim B Yanuarso dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Ia mengatakan, investigasi kasus tersebut dilakukan IDAI dan Kemenkes RI dengan melibatkan tim dari Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) untuk mengetahui kemungkinan infeksi virus lain seperti Hepatitis A, B, C, D, E atau lainnya. Ia mengatakan, kasus hepatitis akut yang sudah menyebar di beberapa negara, termasuk Indonesia, belum diketahui penyebabnya, sehingga masyarakat diimbau perlu mengenali gejala penyakit tersebut untuk deteksi dini.

Baca Juga

Piprim mengatakan, gejala hepatitis akut bisa berupa perubahan warna urin menjadi gelap dan atau fesesnya pucat. Pada tahap lebih lanjut bisa terdapat kuning pada mata dan pada kulitnya.

"Kemudian bisa terjadi gejala gatal, bisa disertai nyeri sendi, atau pegal-pegal, mual dan muntah atau nyeri perut. Kemudian anak merasa lesu, lelah lemah dan kehilangan nafsu makan," katanya.