Kamis 19 May 2022 04:16 WIB

Pendarat InSight NASA Nyaris Kehabisan Energi di Mars

Pendarat InSight NASA kehilangan energi karena debu menumpuk di panel surya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Para peneliti membuat peta bawah tanah Mars menggunakan data dari pesawat Insight NASA.
Foto: ETH Zurich / Géraldine Zenhäusern
Para peneliti membuat peta bawah tanah Mars menggunakan data dari pesawat Insight NASA.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Pendarat InSight Mars milik Badan Antariksa Amerika (NASA) tidak akan lagi dapat berfungsi dalam beberapa bulan. Sebab, debu terus menumpuk di panel suryanya.

Kejadian ini membuat InSight kekurangan energi. NASA melaporkan hal ini pada Selasa (17/5/2022).

Baca Juga

InSight diluncurkan dari Bumi pada 2018. Misi mesin selebar enam meter itu dikirim untuk mempelajari Planet Merah di bawah permukaannya. InSight dipersenjatai dengan berbagai instrumen, termasuk lengan robot, seismometer, dan sensor suhu tanah.

Para astronom memperkirakan data tersebut akan membantu mereka memahami bagaimana inti planet berbatu di Tata Surya terbentuk dan berevolusi dari waktu ke waktu.

“InSight telah mengubah pemahaman kita tentang interior planet berbatu dan menyiapkan panggung untuk misi masa depan,” kata Lori Glaze, direktur Divisi Ilmu Planet NASA, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The Register, Rabu (18/5/2022).

Misi tidak berjalan sesuai rencana. Pesawat ruang angkasa itu dirancang untuk menempelkan probe panas mewahnya lima meter ke dalam regolith Mars untuk mengukur suhu planet.

Sayangnya, misi  tidak pernah berhasil turun sejauh itu, karena tanahnya terlalu gembur untuk dipadatkan di sekitar peralatan dan memberikan ketahanan yang cukup untuk digali. 

Namun, Glaze mengatakan InSight telah mengumpulkan data berharga untuk sains. “Misi Insight benar-benar menjadi misi yang luar biasa bagi kami,” kata Glaze saat briefing.

“Ini memberi kita pandangan sekilas tentang Mars yang tidak bisa kita dapatkan dari pesawat ruang angkasa lain di armada NASA Mars kita. Penafsiran data InSight benar-benar memperluas pemahaman kita tentang bagaimana planet berbatu terbentuk di seluruh alam semesta. Ini bukan hanya memberi tahu kita informasi tentang Mars, tetapi memperluas pemahaman ilmu planet kita dan membantu kita berpikir secara berbeda tentang planet berbatu lainnya di Tata Surya, dan di luarnya,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement