Selasa 24 May 2022 16:04 WIB

Kasus Terus Bertambah, Apa yang Paling Mungkin Jadi Penyebab Hepatitis Misterius?

Kasus hepatitis misterius telah terdeteksi di lebih dari 20 negara.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Warga mengambil gambar informasi pencegahan hepatitis akut saat kegiatan layanan kesehatan gratis di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (24/5/2022). Kasus hepatitis yang ada saat ini dijuluki sebagai hepatitis misterius karena belum diketahui penyebabnya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga mengambil gambar informasi pencegahan hepatitis akut saat kegiatan layanan kesehatan gratis di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (24/5/2022). Kasus hepatitis yang ada saat ini dijuluki sebagai hepatitis misterius karena belum diketahui penyebabnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di dunia terus bertambah. Namun, hingga saat ini masih ada banyak pertanyaan seputar penyakit ini yang belum terjawab.

"Ada banyak hal yang tidak masuk akal," jelas peneliti virus dari Institute of Molecular Genetics of Montpellier, Eric Kremer, seperti dikutip dari AP, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga

Saat ini, hepatitis misterius masih dianggap sebagai kasus yang langka. Total kasus hepatitis misterius di dunia diperkirakan mencapai ratusan. Selain itu, kasus ini telah terdeteksi di lebih dari 20 negara.

Amerika Serikat termasuk salah satunya. Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus hepatitis misterius di Amerika Serikat sudah mencapai kisaran 180 kasus.

Sebagian anak yang terkena hepatitis misterius di Amerika Serikat membutuhkan perawatan di rumah sakit. Di antara anak-anak tersebut, sebanyak 15 anak membutuhkan transplantasi hati dan enam anak mengalami kematian.

Ruang lingkup masalah hepatitis misterius baru terlihat jelas pada bulan lalu. Akan tetapi, hampir lima bulan lalu, satu orang anak pernah dilaporkan mengalami gagal hati. Para dokter yang menangani tak bisa menemukan apa penyebabnya.

Namun, hal tersebut belum memicu kekhawatiran besar karena gagal hati yang tak diketahui sebabnya bisa saja terjadi. Faktanya, hampir sepertiga kasus gagal hati akut terjadi tanpa sebab yang bisa diidentifikasi.

Pasien anak kedua mengalami keluhan serupa bulan lalu. Pada saat itu, otoritas kesehatan sudah mulai memberikan perhatian terhadap kasus misterius ini. Para dokter juga mulai melakukan penelusuran ulang terhadap berbagai kasus yang tak bisa dijelaskan sebabnya.

photo
Hepatitis akut misterius mengusik anak-anak. - (Republika)

Secara umum, hepatitis biasanya disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun, dalam kasus-kasus hepatitis akut yang menyerang anak belakangan ini, virus-virus hepatitis tersebut tidak terdeteksi. Oleh karena itu, kasus hepatitis yang ada saat ini dijuluki sebagai hepatitis misterius.

Meski belum diketahui penyebab pastinya, para peneliti telah menemukan beberapa teori yang mungkin bisa menjelaskan mengapa hepatitis misterius ini terjadi. Berikut ini adalah teori-teori tersebut:

Adenovirus

Para peneliti menemukan keberadaan adenovirus tipe 41 pada sebagian pasien hepatitis misterius. Di Amerika Serikat misalnya, lebih dari setengah pasien anak terbukti positif terhadap adenovirus. Dari sebagian kecil sampel yang diteliti lebih lanjut, seluruhnya menunjukkan bahwa jenis adenovirus yang mengenai anak-anak tersebut adalah adenovirus tipe 41. Adenovirus tipe 41 diketahui dapat memicu terjadinya inflamasi di lambung dan usus.

Infeksi adenovirus sebenarnya pernah dikaitkan dengan kasus hepatitis pada anak. Akan tetapi, sebagian besar anak-anak tersebut memiliki sistem imun yang lemah. Berbeda dengan kondisi saat ini, di mana hepatitis misterius mengenai anak-anak yang sehat.

Analisis genetik terbaru menunjukkan tak adanya bukti bahwa mutasi adenovirus menjadi penyebab hepatitis misterius. Selain itu, infeksi adenovirus sebenarnya merupakan hal yang umum. Hal ini membuat para peneliti belum benar-benar mengetahui apakah keberadaan adenovirus pada pasien hepatitis misterius memiliki petunjuk berarti dalam kasus ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement