Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menekankan bahwa penyakit cacar monyet pada manusia telah ditemukan sejak 1970. Data CDC menunjukkan bahwa 12 tahun sebelumnya, cacar monyet hanya ditemukan pada koloni monyet saja.
Cacar monyet merupakan bentuk yang lebih ringan dari cacar atau smallpox yang kini sudah tereradikasi dari dunia. Cacar monyet dapat memicu gejala seperti pembengkakan di kelenjar getah bening, sakit kepala, kelelahan, hingga muncul ruam atau lenting di kulit.
Penyakit cacar monyet dapat ditularkan melalui kontak erat dengan ruam atau cairan tubuh dari penderita cacar monyet. Cacar monyet rata-rata berlangsung selama satu sampai dua pekan.
Wabah cacar monyet pada manusia saat ini telah terdeteksi, setidaknya di 16 negara. Para ahli meyakini bahwa wabah cacar monyet ini tidak akan berkembang menjadi seserius pandemi Covid-19. Alasannya, cacar monyet jauh lebih mudah untuk dikendalikan dan vaksin cacar bisa digunakan untuk pencegahan.