Oleh : Ratna Puspita, Jurnalis Republika.co.id
REPUBLIKA.CO.ID, Rafael Nadal menjuarai Prancis Terbuka setelah mengalahkan petenis muda asal Norwegia Casper Ruud 6-3 6-3 6-0 di Roland Garros pada 5 Juni 2022. Kemenangan itu sekaligus memperpanjang dominasi Nadal di lapangan tanah liat.
Nadal menjuarai Prancis Terbuka sebanyak 14 kali. Hasil ini sekaligus menjadikan Nadal menyamai rekor Steffi Graff sebagai petenis dengan 22 gelar grand slam, yakni turnamen mayor di tenis.
Keberhasilan Nadal menjadi juara Prancis Terbuka tidak mengejutkan banyak orang karena ia adalah Raja Tanah Liat atau King of Clay. Ketika menapakan kakinya di final, penonton akan langsung menjadikannya favorit.
Pada laga finalnya, Nadal masih menunjukkan gaya bermain yang sama, yakni servis yang kerap eror dan permainan di belakang baseline yang agresif. Ruud sempat membuat Nadal bekerja keras di depan net ketika unggul 3-1 pada set kedua. Namun, ia kepayahan setelah Nadal mematahkan servisnya untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3.
Pertandingan selanjutnya menjadi milik Nadal. Ruud, yang pernah berlatih di Akademi Rafael Nadal, tidak berhasil keluar dari tekanan sehingga Nadal mendominasi hingga set ketiga berakhir.
Di luar penampilan Nadal yang mendominasi, hal yang perlu diingat adalah petenis Spanyol tersebut bukan sosok yang sama dengan ketika ia berada pada usia primanya. Gelarnya kali ini menjadikan Nadal sebagai juara Prancis Terbuka tertua, yakni 36 tahun.
Nadal merengkuh coupe de mousquetaires kali ini tepat 17 tahun sejak ia memenangi gelar yang sama pada 2005 ketika usianya 19 tahun. Nadal sekarang pada usia ketika rata-rata atlet sudah mengumumkan pensiun.
Meski rata-rata usia pensiun atlet tidak bisa dipastikan, penurunan kecepatan dan cedera menjadi penyebab atlet memutuskan pensiun ketika memasuki 30 tahun. Jonathan Lee dari Washington Post pada 19 April 2022 menulis bahwa usia pensiun atlet Esport, yakni 23 tahun, atlet basket yang berlaga pada NBA pada 26 tahun, dan atlet Football Amerika atau NFL pada 26-27 tahun.
Laman verdict.co.uk mengeklaim usia pensiun atlet adalah 33 tahun meski ada yang masih berkarier hingga 40 tahun. North & Lavallee (2004) yang melakukan penelitian tentang perencanaan pensiun atlet elite di Inggris menyebutkan bahwa rata-rata usia atlet pensiun adalah 34 tahun.
Di tenis, Nadal tidak sendirian. Novak Djokovic yang berusia satu tahun lebih muda juga masih berada di puncak dunia. Di cabang olahraga lain seperti sepak bola, tren atlet masih kompetitif meski sudah berusia di atas 35 tahun sudah ada satu dekade terakhir.
Mantan pesepak bola seperti Paolo Maldini, Javier Zanetti, dan Ryan Giggs pensiun pada usia 41 tahun. Francesco Totti pensiun pada usia 40 tahun pada 2017. Saat ini, ada Lionel Messi (34 tahun), Cristiano Ronaldo (37 tahun), dan Zlatan Ibrahimovic (40 tahun) yang masih berkompetisi di lapangan hijau.
Di Indonesia, ada Greysia Polii yang mempersembahkan medali emas Olimpiade 2022 ketika berusia 34 tahun. Di bulu tangkis, sangat jarang ada pebulu tangkis baik perempuan maupun laki-laki yang masih berkarier di atas 30 tahun.
Sementara di kelompok putra, ada duo the Daddies, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, yang masih kompetitif di usia yang tidak muda. Mohammad Ahsan sudah berusia 34 tahun sedangkan Hendra Setiawan berusia 37 tahun.
Ada pula lifter Eko Yuli Irawan yang mempersembahkan medali emas SEA Games pada usia nyaris 33 tahun. Eko Yuli juga tercatat sebagai lifter yang selalu meraih medali pada empat penyelenggaraan olimpiade, yakni medali perunggu pada 2008 dan 2012 serta medali perak pada 2016 dan 2020.
Jika menilik perjuangan para atlet tersebut di lapangan, saya melihat ada dua hal yang membuat mereka masih bersaing di papan atas pada usia tua, yakni motivasi diri dan berbagai perawatan. Misalnya, selama 17 tahun, Nadal mengalami banyak cedera dan menderita sindrom Muller-Weiss yang memengaruhi tulang kakinya. (Baca juga: Sindrom Muller-Weiss Sempat Usik Kaki Kiri Rafael Nadal )
Cedera kerap membuat Nadal dikabarkan akan mengakhiri kariernya. Terakhir, cedera kaki membuatnya berpikir untuk gantung raket tahun lalu sebelum ia memenangi Australia Terbuka awal tahun ini.
Usai pertandingan melawan Ruud, Nadal mengatakan, hal yang masih memotivasinya adalah kecintaannya pada tenis. Ketika bertanding melawan Ruud, Nadal mengatakan, kaki kirinya mati rasa lantaran suntikan anestesi yang harus diterimanya sebagai bagian dari perawatan lantaran sindrom yang dideritanya.
Nadal mengatakan, ia tidak akan bermain pada turnamen grand slam berikutnya, yakni Wimbledon, di Inggris jika ia harus kembali menerima suntikan anestesi. "Kalau saya bisa bermain dengan antiinflamasi, ya, tapi bermain dengan suntikan anestesi, tidak. Saya tidak ingin menempatkan diri saya di posisi itu lagi," kata dia soal peluangnya tampil di Wimbledon 2022 seperti dilansir BBC.
Namun, Nadal mengatakan, ia akan menjalani radiofrequency ablation, yakni penggunaan panas pada saraf untuk menghilangkan rasa sakit jangka panjang. Jika perawatan itu tidak berhasil, Nadal harus naik meja operasi yang tidak bisa menjaminnya kembali ke persaingan papan atas tenis.
Suntikan pada kaki yang diterima oleh Nadal mengingatkan kepada pemain AC Milan asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic, yang belum gantung sepatu meski sudah berusia 40 tahun. Usai AC Milan menjadi kampiun Liga Italia Serie A, Ibrahimovic menceritakan rasa sakit pada kakinya, termasuk menerima 20 suntikan dalam enam bulan.
Ibrahimovic yang berperan sebagai pemimpin di ruang ganti AC Milan akan naik meja operasi untuk mengobati lutut kirinya. Ia diperkirakan asen dari lapangan hijau atau baru akan tampil pada paruh kedua musim depan.
Atlet-atlet lain seperti Messi, Ronaldo, Greysia, Ahsan, dan Hendra juga harus berjuang melawan rasa sakit ketika tetap bermain di level tertinggi pada usia di atas 30 tahun. Misalnya, Messi telah tiga kali dilanda cedera sejak bergabung ke PSG pada awal musim 2021/2022.