Sabtu 11 Jun 2022 22:39 WIB

Kotoran Telinga Normalnya Berwarna Apa?

Jangan sembarangan membersihkan telinga.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Mengorek kuping dengan cotton buds berbahaya.
Foto: Republika
Mengorek kuping dengan cotton buds berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kotoran telinga memiliki beberapa fungsi penting, termasuk melindungi organ pendengaran dari benda asing dan infeksi. Teksturnya yang lengket juga membantu menjaga keseimbangan pH alami telinga sehingga mencegah iritasi dan kekeringan.

Selama ini, warna kotoran telinga juga kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan. Namun, Direktur Klinis Auris Ear Care, Misha Verkerk mengungkap bahwa warna kotoran telinga bukanlah cara yang baik untuk mengetahui apakah Anda sehat atau tidak.

Baca Juga

Di sisi lain, Verkerk mengatakan, kotoran telinga yang sehat warnanya bisa bervariasi mulai dari putih, kuning, cokelat, atau hitam. Tekstur kotoran telinga basah atau kering juga dinilai sehat.

"Tapi, jika Anda memiliki kotoran telinga berwarna hijau atau bau, atau jika telinga berdarah, ini bisa mengindikasikan infeksi dan Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter," kata Verkerk seperti dilansir dari Express, Sabtu (11/6/2022).

Biasanya, tubuh Anda akan memproduksi cukup kotoran telinga untuk menjaga kesehatan telinga. Akan tetapi, terkadang kotoran telinga ini bisa menjadi keras atau terkena dampak, yang dapat menyebabkan masalah seperti gangguan pendengaran atau ketidaknyamanan.

Ada berbagai jenis kotoran telinga. Lebih dari 100 tahun yang lalu, para peneliti di Jepang menemukan bahwa manusia memiliki dua tipe utama, yaitu kotoran telinga kering bersisik yang umumnya ditemukan di Asia Timur. Kedua, kotoran telinga yang basah dan lengket yang ditemukan di populasi lain, seperti orang Eropa.

"Kotoran telinga yang terkelupas cenderung berwarna lebih terang daripada kotoran telinga yang basah dan lengket," kata Verkerk.

Apa saja tanda-tanda kotoran telinga berlebih? Kepala audiolog Specsavers, Gordon Harrison, menguraikan gejala yang harus diwaspadai.

Jika telinga tersumbat oleh kotoran telinga, terkadang Anda merasa seolah-olah kehilangan pendengaran. Sebab, suara dapat menjadi lebih teredam.

"Anda mungkin mengalami dengung, sensasi letupan, merasa sakit atau 'penuh' di telinga Anda. Ini sensasi yang aneh dan bisa membingungkan jika Anda belum pernah mengalaminya sebelumnya," kata Harrison.

Bagaimana untuk mencegah penumpukan kotoran telinga? Menurut Harrison, hal terbaik yang harus dilakukan adalah menghindari memasukkan apapun ke dalam telinga yang dapat mendorong kotoran telinga lebih jauh ke dalam saluran telinga dan menyebabkan kotoran yang terkena dampak, infeksi, atau bahkan gendang telinga yang berlubang.

"Sangat penting untuk tidak memakai cotton buds, ear candle, korek api, jepit rambut, atau apapun untuk membersihkan telinga dari kotoran apa pun," jelas Harrison.

"Penting juga untuk menjaga kebersihan telinga. Anda harus secara teratur menyeka bagian luar telinga, terutama setelah mandi atau mencuci muka," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement