Kamis 23 Jun 2022 11:16 WIB

Gugus Tugas AS: Beli Suplemen Sama Saja Buang-Buang Uang, Ini Pengecualiannya

Bagi kebanyakan orang, suplemen sebetulnya tidak diperlukan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Suplemen (Ilustrasi). Rekomendasi terbaru Satuan Tugas Layanan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menyatakan kebanyakan orang tidak perlu suplemen, kecuali anak-anak, orang yang memang kekurangan gizi, orang yang sedang dirawat di rumah sakit, dan ibu hamil atau perempuan yang sedang mencoba hamil.
Foto:

Mereka menjelaskan buah dan sayuran utuh mengandung campuran vitamin, fitokimia, serat, dan nutrisi lain yang mungkin bertindak secara sinergis untuk memberikan manfaat kesehatan. Mikronutrien dalam "isolasi" dapat bertindak berbeda di dalam tubuh daripada ketika dikemas secara alami dengan sejumlah komponen makanan lainnya.

Selain tidak ada bukti manfaat, potensi kerugian finansial sering melanda konsumen. Penulis editorial, yakni Linder, Jenny Jia, dan Natalie A Cameron mengatakan, banyak orang memandang suplemen sebagai produk aman yang dipakai untuk pencegahan penyakit, tetapi mereka tidak terlalu mengetahui tentang potensi bahayanya.

Di AS, suplemen makanan relatif tidak diatur. Artinya, mereka belum dievaluasi oleh FDA. "Bahaya yang sangat nyata dari suplemen tidak dipelajari secara ekstensif seperti obat-obatan," tulis tim gugus tugas.

Cameron menekankan rekomendasi gugus tugas tidak berlaku untuk ibu hamil atau perempuan yang sedang mencoba untuk hamil. Dia menjelaskan bahwa vitamin tertentu, seperti asam folat, sangat penting bagi ibu hamil untuk mendukung perkembangan janin yang sehat. Cara paling umum untuk memenuhi kebutuhan ini adalah mengonsumsi vitamin pranatal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement