Kamis 23 Jun 2022 20:54 WIB

CDC Ingatkan Unggas Bisa Menjadi Pembawa Bakteri Salmonella

CDC ingatkan agar tidak makan dan minum di dekat unggas.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
CDC menjelaskan bahwa unggas, seperti ayam dan bebek, dapat menjadi pembawa bakteri salmonella.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
CDC menjelaskan bahwa unggas, seperti ayam dan bebek, dapat menjadi pembawa bakteri salmonella.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) warga agar tidak mencium unggas, baik ayam atau bebek. Pasalnya, CDC menjelaskan bahwa unggas, seperti ayam dan bebek, dapat menjadi pembawa bakteri salmonella. 

Salmonella adalah bakteri yang ditularkan melalui kontak fecal-oral dan sering menyebabkan keracunan makanan. Infeksi pada manusia biasanya terjadi ketika seseorang melakukan kontak dengan hewan atau benda yang telah terkontaminasi dengan kotoran.

Baca Juga

CDC juga menyarankan orang untuk tidak makan atau minum di sekitar unggas karena bakteri salmonella mungkin mendarat di makanan, cairan, atau kemasan yang kemungkinan akan menularkan penyakit melalui mulut seseorang. Pada 9 Juni 2022, CDC menemukan ada 219 kasus salmonella di 38 negara bagian, yang telah dikaitkan dengan unggas di halaman belakang. Dari infeksi tersebut, 27 telah mengakibatkan rawat inap dan satu mengakibatkan kematian.

"Penyakit dimulai pada tanggal mulai dari 15 Februari 2022 hingga 19 Mei 2022," tulis CDC dalam laporan Salmonella: Investigation Details seperti dilansir dari laman Fox News, Kamis (23/6/2022)

Pihak yang terinfeksi berkisar dari usia satu hingga 89 tahun. Dua puluh enam persen adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.

"Jumlah sebenarnya orang sakit dalam wabah kemungkinan jauh lebih tinggi daripada jumlah yang dilaporkan, dan wabah itu mungkin tidak terbatas pada negara bagian dengan penyakit yang diketahui," catat CDC.

"Ini karena banyak orang sembuh tanpa perawatan medis dan tidak diuji untuk salmonella," tambah CDC.

Selain itu, penyakit baru-baru ini mungkin belum dilaporkan karena biasanya diperlukan waktu 2 hingga 4 minggu untuk menentukan apakah orang yang sakit merupakan bagian dari wabah," lanjut CDC.

CDC mengatakan, orang harus segera mencuci tangan setelah menyentuh unggas, telur, atau permukaan apa pun yang ada di area di mana burung-burung ini berkeliaran. Alat dan perlengkapan yang digunakan untuk memelihara unggas juga harus disanitasi dan disimpan di luar rumah, termasuk wadah pakan dan sepatu.

Anak-anak di bawah usia lima tahun harus dijauhkan dari anak ayam, bebek dan unggas lainnya. Anak-anak yang lebih besar dapat berada di sekitar unggas di halaman belakang saat berada di bawah pengawasan orang dewasa, tetapi mereka harus mencuci tangan setelah kontak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement