Jumat 24 Jun 2022 18:00 WIB

Para Pakar Masih Memperdebatkan Vaksin Covid-19 untuk Bayi Enam Bulan dan Balita

Vaksin Covid-19 memungkinkan diberikan pada bayi hingga balita.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Vaksin Covid-19 memungkinkan diberikan pada bayi hingga balita.
Foto: www.pixnio.com
Vaksin Covid-19 memungkinkan diberikan pada bayi hingga balita.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pakar kesehatan di Amerika Serikat (AS) membahas kemungkinan pemberian vaksin Covid-19 untuk bayi. Panel penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menggelar pertemuan dengan topik itu selama akhir pekan.

Pada pekan lalu, mereka memperdebatkan apakah akan mendukung pemberian vaksin Covid-19 dari jenama Moderna dan Pfizer/BioNTech untuk bayi berusia enam bulan dan balita. Keputusan dari diskusi mereka akan sangat penting untuk kesehatan masyarakat luas.

Baca Juga

Jika para ahli dari badan kesehatan masyarakat nasional itu mendukung vaksin, Direktur CDC Rochelle Walensky diharapkan menandatangani persetujuan memberikan suntikan untuk kelompok usia tersebut pada Selasa. Saat ini, di AS ada sekitar 18 juta anak dalam kelompok usia tersebut.

Panel CDC menyusul panel penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) yang sudah berlangsung. Anggota panel memberikan suara bulat untuk mengizinkan penggunaan vaksin pada Rabu. Pemungutan suara memberikan hasil 21-0.

Artinya, semua anggota Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait di FDA memilih "ya" dalam pemungutan suara. Jawaban itu untuk pertanyaan, "Berdasarkan totalitas bukti ilmiah yang tersedia, apakah manfaat vaksin Moderna Covid-19 bila diberikan sebagai seri dua dosis (25 mikrogram setiap dosis) lebih besar daripada risikonya untuk digunakan pada bayi dan anak-anak usia enam bulan hingga lima tahun?".

Pertanyaan yang dijawab panel CDC serupa dengan FDA. Para pakar mendiskusikan pertanyaan yang berbunyi, "Berdasarkan totalitas bukti ilmiah yang tersedia, apakah manfaat vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech ketika diberikan sebagai rangkaian tiga dosis (tiga mikrogram  setiap dosis) lebih besar daripada risikonya untuk digunakan pada bayi dan anak-anak usia enam bulan sampai empat tahun?".

Desember 2021, Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa suntikan dua dosis tidak cukup menimbulkan respons imun pada beberapa anak di bawah usia lima tahun. Hasil studi tersebut mendorong jenama membuka kemungkinan pemberian dosis ketiga.

Perusahaan melaporkan bahwa suntikan vaksin sebanyak dua dosis terpantau efektif pada anak di bawah usia dua tahun, mirip dengan kelompok usia 16-24 tahun. Namun, anak-anak usia dua tahun sampai lima tahun umumnya tidak memiliki respons yang sama.

Pada April 2022, berbagai sumber memprediksi bahwa FDA bakal mengesahkan vaksin Covid-19 untuk anak di bawah lima tahun sebelum bulan Juni. Pendukung vaksin mendorong pemerintah untuk bertindak lebih cepat sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.

Mei 2021 silam, CDC pertama kali menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech untuk penggunaan darurat pada anak-anak berusia 12 tahun hingga 15 tahun. Jenama menerima persetujuan untuk anak-anak usia lima tahun hingga 11 tahun pada November 2021, dikutip dari laman People, Jumat (24/6/2022).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement