REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Regulator telekomunikasi Brasil Anatel telah meluncurkan konsultasi publik tentang proposal untuk mewajibkan pengisi daya USB-C untuk semua smartphone yang dijual di negara tersebut terutama Iphone.
Dilansir dari theverge pada Kamis (30/6), ini adalah contoh terbaru dari pembuat undang-undang dan regulator yang beralih ke USB-C sebagai standar pengisian umum untuk ponsel. Uni Eropa mengeluarkan undang-undang tentang masalah awal bulan ini.
USB-C wajib untuk berbagai gadget elektronik termasuk smartphone pada akhir 2024. Di AS beberapa politisi Demokrat mendorong undang-undang serupa.
"Menyadari pergerakan tersebut di pasar internasional, area teknis Anatel mengevaluasi topik dan mempresentasikan proposal dengan pendekatan serupa untuk aplikasi di pasar Brasil,” kata Anatel dalam blognya.
USB-C telah menjadi standar pengisian daya default untuk ponsel Android baru. Undang-undang tersebut akan memiliki efek terbesar pada Apple, yang masih menggunakan standar Lightning miliknya untuk iPhone. Sudah lama dikabarkan bahwa perusahaan sedang menguji iPhone USB-C dan sudah mengadopsi standar ini untuk banyak tablet dan laptopnya.
Dalam dokumen yang mendukung konsultasi publik, Anatel menambahkan keuntungan untuk membuat USB-C wajib terutama mengurangi limbah elektronik dan meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan.
Kerugiannya termasuk biaya yang lebih tinggi untuk menegakkan peraturan dan kemungkinan undang-undang akan mencegah perusahaan mengembangkan standar baru yang lebih baik.
"Konsultasi publiknya akan berlangsung hingga 26 Agustus 2022," kata dia.