Selasa 05 Jul 2022 03:14 WIB

NASA Kembangkan Robot Renang Demi Temukan Kehidupan Alien

Robot renang dapat dianggap sebagai beberapa helikopter yang menjelajahi area.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Luar angkasa (ilustrasi)
Foto: Wikimedia
Luar angkasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang mengembangkan robot renang untuk mencari kehidupan alien. Rencana tersebut berasal dari Ethan Schaler yang merupakan insinyur mekanik robotika di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di California Selatan.

Belum lama ini konsep Sensing With Independent Micro Swimmers (SWIM) Schaler dianugerahi 600 ribu dolar AS dalam pendanaan Tahap II dari program NASA Innovative Advanced Concepts (NIAC). Schaler dan timnya akan menggunakan dana tersebut untuk membuat dan menguji prototipe cetak 3D selama dua tahun ke depan.

Baca Juga

Menurut konsep tahap awal SMIP, robot yang memiliki panjang sekitar 12 sentimeter dan volume 60 hingga 75 sentimeter kubik. Jumlah yang dibuat hingga sekitar empat lusin supaya dapat masuk ke dalam cryobot dengan diameter 25 sentimeter.

Setiap robot akan memiliki sistem propulsi sendiri, komputer onboard, dan sistem komunikasi ultrasound bersama dengan sensor suhu, salinitas, keasaman, dan tekanan. Tahap II penelitian juga akan menambahkan sensor kimia untuk memantau biomarker.

Misi Europa Clipper NASA yang akan diluncurkan pada tahun 2024 melakukan beberapa kali terbang lintas di bulan Jupiter untuk mengumpulkan data terperinci. Konsep Cryobot untuk menyelidiki dunia laut sedang dikembangkan melalui NASA's Scientific Exploration Subsurface Program Access Mechanism for Europa (SESAME) dan program pengembangan teknologi NASA lainnya.

Cryobot yang menyebarkan robot renang akan terhubung ke pendarat berbasis permukaan melalui tether komunikasi. Pendarat berbasis permukaan akan menjadi titik kontak dengan pengendali misi di bumi.

“Bagaimana jika, setelah bertahun-tahun yang dibutuhkan untuk masuk ke lautan, Anda datang melalui cangkang es di tempat yang salah? Bagaimana jika ada tanda-tanda kehidupan di sana tetapi tidak di tempat Anda yang memasuki lautan? Dengan membawa segerombolan robot ini, kami akan dapat menjelajahi lebih banyak lingkungan daripada yang diizinkan oleh satu cryobot, ” kata ilmuwan tim SWIM Samuel Howell dari JPL dalam sebuah pernyataan pers, dikutip Indiana Express, Senin (4/7/2022).

Howell membandingkan robot renang dengan Helikopter Mars Ingenuity NASA, pendamping udara penjelajah Perseverance di Mars. Helikopter memperluas jangkauan rover dan mengirimkan gambar kembali yang membantu rover memahami cara menjelajahi lingkungannya. Dalam hal ini, beberapa robot renang dapat dianggap sebagai beberapa helikopter yang menjelajahi area di sekitar cryobot untuk mengirim kembali data.

Selain itu, cryobot akan memiliki baterai nuklir yang berguna untuk melelehkan jalur ke bawah melalui es. Begitu berada di lautan, panas itu dapat menciptakan gelembung termal, perlahan-lahan mencairkan es dan menyebabkan reaksi yang dapat mengubah kimia air. SWIM akan memungkinkan pengumpulan data dari ini.

Robot SWIM juga dapat meniru ikan dan burung untuk berkelompok bersama dan melakukan pengukuran untuk mengurangi kesalahan dalam data. Data kelompok ini juga dapat menunjukkan gradient suhu atau salinitas. Misal, sensor kolektif kawanan dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber perubahan suhu atau salinitas.

“Jika ada gradien energi atau gradien kimia, begitulah kehidupan bisa mulai muncul. Kita perlu naik dari cryobot untuk merasakannya,” kata Schaler.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement