REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) Prof Dr I Nyoman Pugeg Aryantha yang baru dilantik memprioritaskan kampus mandiri, kuat, bermaslahat, dan bermartabat. I Nyoman Pugeg Aryantha rektor Itera ketiga setelah Prof Ofyar Z Tamin (rektor pertama), dan Prof Mitra Djamal (kedua).
Menurut dia, kampus mandiri dicapai mulai peningkatan akreditasi prodi dan institusi, peningkatan kualitas staf dosen dan nondosen, peningkatan nilai rewarding baik intangible maupun tangible. Selain itu juga perbaikan dan penambahan fasilitas sarpras akademik.
Rektor menyebutkan Itera akan mulai merintis kemandirian pendanaan jangka panjang melalui hilirisasi inovasi baik dalam bentuk teaching factory, teaching clinic, dan teaching consulting. Merintis kemandirian SDM melalui skema NIDK termasuk program profesor emeritus membangun bangsa, turut mensukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“Mohon doa,dukungan, dan bantuan kerjasama untuk bisa memaksimalkan capaian dari ikhtiar tersebut, semoga pertolongan Allah SWT memberkati Itera sebagai kampus ramah, maslahat, modern bermarwah dunia,” ujar Prof I Nyoman pada serah terima jabatan dari Prof Mitra Djamal di Kampus Itera, Rabu (6/7/2022).
Serah terima jabatan Rektor Itera periode 2022–2026 dihadiri Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal Kemendikbud Ristek Mustangimah. Mustangimah mengapresiasi atas berjalannya suksesi pergantian kepemimpinan Itera yang dinilai sangat kondusif, hal perlu dibudayakan dan ditradisikan di Itera.
Kepada rektor baru, dia berpesan menjadi rektor adalah sebagai akademik leader, yaitu menjalankan tri dharma pendidikan tinggi. Namun, rektor juga sebagai corporate leader, menjadi entitas usaha yang memberikan pelayanan pendidikan tinggi yang sebaik-baiknya dengan melibatkan sivitas akademika.
Selain itu, rektor juga perlu terus meningkatkan kinerja dengan mengacu kepada indikator kinerja utama perguruan tinggi, dan melaksanakan tata kelola perguruan tinggi yang baik, serta menjadi pemimpin yang melayani.
“Kabar baik, Itera juga mendapatkan pengecualian dalam moratorium pembentukan fakultas, dan berkesempatan untuk mengembangkan fakultas, dan telah disetujui usul pembentukan fakultas,” ujar Mustangimah.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement