Kamis 11 Aug 2022 05:59 WIB

Camilan Enak yang Disebut Bisa Mengurangi Risiko Kematian Hingga 35 Persen

Makan apel dengan kulitnya membantu mengurangi tekanan darah.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Apel menjadi camilan lezat yang dipercaya dapat menurunkan risiko kematian hingga 35 persen. (ilustrasi)
Foto: Pxfuel
Apel menjadi camilan lezat yang dipercaya dapat menurunkan risiko kematian hingga 35 persen. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada makanan tunggal yang sempurna yang dapat menjamin umur panjang dan sehat. Namun dokter dan presenter, Michael Mosley, mengatakan, ada camilan tertentu yang tampaknya hampir mendekati kriteria tersebut.

Dari kolesterol tinggi hingga tekanan darah tinggi, makanan kecil ini mampu menjaga kondisi yang berbeda tetap terkendali, sambil mengurangi risiko kematian. “Ini sore hari dan saya agak lapar. Jadi, saya akan mengambil camilan lezat yang bisa meningkatkan aliran darah, meningkatkan otak, dan memangkas lingkar pinggang saya,” kata Mosley di podcast-nya "Just One Thing" dilansir Express, Rabu (10/8/2022).

Baca Juga

Mosley mengatakan, makanan kecil ini juga terbukti mengurangi risiko kematian hingga 35 persen. “Ini bukan makanan super yang eksotis. Faktanya, ini adalah sebuah apel,” ujarnya.

Apel adalah salah satu camilan paling terkenal dalam bidang kesehatan. Apel telah dikenal karena manfaatnya yang kuat selama berabad-abad. Mosley mengatakan, salah satu alasan buah ini sangat baik karena kulitnya dikemas dengan senyawa yang disebut flavonoid.

“Makan apel sehari telah terbukti meningkatkan tekanan darah, membantu orang menurunkan berat badan, dan bahkan dikaitkan dengan umur yang lebih panjang,” kata Mosley.

Penuh dengan serat dan vitamin, kulit apel dikemas dengan bagus, salah satunya flavonoid. Flavonoid adalah antioksidan yang ditemukan di kulit apel dan terbukti memiliki sejumlah manfaat.

“Sebuah percobaan baru-baru ini di Australia Barat menunjukkan bahwa makan apel dengan kulitnya membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung,” ujar Mosley.

Manfaat apel tidak berakhir di sana, karena buahnya juga terbukti mengurangi kolesterol dan membantu peradangan kronis. Faktanya, buah ini sangat ampuh sehingga ternyata dapat melawan kanker juga. Selain serat dan flavonoid, kulit apel kaya akan senyawa yang disebut triterpenoid. Ini memiliki sifat antiinflamasi, bahkan terbukti membantu melawan kanker dalam sel manusia dalam penelitian laboratorium.

Semua sifat ini menjadikan apel sebagai pilihan camilan tepat untuk meningkatkan umur panjang, karena kanker saja merenggut lebih dari 160 ribu nyawa setiap tahun di Inggris. Untuk masuk ke inti penelitian, Mosley mengundang peneliti di Institute of Nutrition Research di Edith Cowan University di Australia Barat, Catherine Bondonno. Peneliti menemukan, makan satu apel sehari mengurangi risiko kematian hingga 35 persen.

Studi tersebut melibatkan lebih dari 1.400 wanita sehat di atas usia 70 tahun, penelitian ini juga memperhatikan bahwa bahkan setengah apel sehari mengurangi risiko sebesar 20 persen. Manfaat yang terkait dengan buah ini berlimpah, dengan penelitian menyoroti efeknya pada umur panjang.

“Kami mengikuti 56 ribu orang selama 23 tahun dan kami melihat bahwa asupan flavonoid 500 miligram dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah dari semua penyebab kematian kardiovaskular dan kanker,” kata Bondonno.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement