REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --- Sebagai penerima beasiswa (awardee) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), memberikan kontribusi untuk kemajuan Indonesia merupakan kewajiban para awardee sebelum diberangkatkan studi ke berbagai universitas.
Para awardee LPDP yang tergabung dalam Angkatan Persiapan Keberangkatan (PK) 191 Supernova mendukung pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggot atau larva lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF) dan sosialisasi literasi keuangan pada UMKM dan warga di RW 02, Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.
Proyek sosial bertajuk 'Mengelola Sisa Menjadi Bisa' ini meliputi kick off acara dan dilanjutkan dengan talkshow dengan berbagai narasumber mengenai pengelolaan sampah dan literasi keuangan.
Kegiatan ini didasari dari permasalahan sampah yang masih menjadi tantangan di Jawa Barat yang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi kontributor sampah terbesar kedua.
Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, memberikan apresiasi kepada PK-191 Supernova atas proyek sosial yang dilaksanakan dengan tema lingkungan dan UMKM. “Pilihan PK-191 Supernova tentang lingkungan ini sangat keren karena hidup manusia selalu terkait lingkungan. Pemilihan topik ini juga sangat relevan karena Bumi akan terus tergerus akan kegiatan manusia dan kegiatan ini mengingatkan kita untuk bersahabat dengan bumi. Begitu pula dengan pemilihan UMKM juga sangat besar dampaknya karena UMKM merupakan tulang punggung di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (23/8).
Dalam sambutannya, Kepala Kelurahan Sukamiskin, Farida Agustini S.Pd, MM sangat mengapresiasi kegiatan ini. Harapannya setelah program ini terlaksana, warga RW di sini akan menjadi semakin piawai dalam mengelola sampah. “Proyek sosial PK-191 ini cocok banget dilaksanakan di Kelurahan Sukamiskin. Ini kegiatan yang sangat bermanfaat untuk warga kami. Saat ini RW1 hingga RW 17 sudah melakukan pemilahan sampah, sehingga harapannya para warga di sini yang sudah pada pintar akan menjadi lebih pintar setelah mengikuti kegiatan ini yang dilaksanakan bersama para pakar,” kata dia.
Ketua Paguyuban Pegiat Maggot Nusantara (PPMN), Muhammad Ardhi Elmedian, menyatakan pemilahan sampah di rumah tangga merupakan hal yang sangat krusial yang harus dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. “Apabila sampah organik terdekomposisi tercampur secara anerob maka bisa menimbulkan gas berbahaya berupa metana. Metana kalau dilepaskan ke udara maka lapisan stratosfer itu akan menjadi tipis dan menyebabkan efek gas rumah kaca. Jadi kenapa pemilahan sampah organik dari rumah tangga menjadi hal yang penting dan sangat bermanfaat,” ujarnya.
Tidak hanya terkait pengelolaan sampah, kegiatan kick off pun dilanjutkan dengan paparan mengenai ‘Pentingnya Melek Literasi Keuangan’ yang disampaikan Fungsi Pelaksana Pengembangan UMKM Bank Indonesia Cabang Provinsi Jawa Barat, Bolfawer Simanjuntak.
Menurutnya, literasi keuangan merupakan bagaimana pengetahuan, keterampilan dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan.
Dengan melek literasi keuangan memiliki banyak manfaat untuk membantu mengambil keputusan keuangan yang tepat dan investasi agar kondisi keuangan tetap terjaga. “Agar mengelola keuangan di rumah tangga penting untuk membuat kepercayaan komunikasi antara suami dan istri, lalu buatlah pos anggaran dan evaluasi bulanan, hobi dijadikan pemasukan, bijak dalam berutang dan hati-hati akan pinjaman online dan investasi ilegal,” tutur Bolfawer.
Dwinanda Ardhi selaku Perwakilan Angkatan PK-191 menyatakan kegiatan proyek sosial ini juga dilakukan sebagai bentuk langkah nyata para awardee dalam mengabdi dan memberikan kontribusi untuk kemajuan Indonesia, khususnya di bidang pengelolaan sampah dan literasi keuangan.
Setelah program selesai, pengelolaan proyek ini akan diserahkan kepada masyarakat dengan koordinasi dengan tim PK-191 agar implementasi dapat dijalankan secara mandiri. “Semoga proyek sosial ini bisa memotivasi dan menambah keterampilan masyarakat dalam mengembangkan potensi ekonomi dalam pengelolaan sampah dan melek akan pengaturan keuangan. Kami berharap juga semoga kegiatan ini bisa bermanfaat dan mempertemukan warga dengan ahli untuk mengelola sampah dan literasi keuangan,” ujar Ardhi.