Jumat 26 Aug 2022 19:05 WIB

Jerawat Tumbuh di Pipi, Rahang, atau Dahi, Pertanda Apa?

Letak kemunculan jerawat menyiratkan kondisi tertentu.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Jerawat di pipi (ilustrasi). Tidak selalu akibat kebersihan wajah yang kurang terjaga, jerawat juga bisa muncul akibat faktor lain.
Foto: www.freepik.com
Jerawat di pipi (ilustrasi). Tidak selalu akibat kebersihan wajah yang kurang terjaga, jerawat juga bisa muncul akibat faktor lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin heran karena merasa sudah menggunakan produk perawatan kulit dan menjaga kebersihan wajah, namun tetap ada jerawat yang bermunculan di pipi. Dokter umum Amir Khan membagikan alasan sepele yang bisa menyebabkan itu.

Khan menyampaikannya saat menjadi pembicara di Lorraine ITV. Dia menjelaskan, jerawat di pipi bisa saja disebabkan oleh permukaan ponsel yang tidak steril. Bisa dibayangkan ketika seseorang memakai ponsel untuk menelepon, maka perangkat itu bersentuhan dengan wajah.

Baca Juga

"Banyak orang membawa ponsel ke kamar mandi, menyentuhnya, dan merasa tidak perlu mencuci tangan. Dari situlah ponsel terpapar kotoran dan bakteri yang disebut E Coli, yang kemudian berpindah ke pipi ketika Anda menekan ponsel ke wajah," ungkap Khan.

Sebenarnya, tidak disarankan untuk menggunakan ponsel di toilet. Apabila kebiasaan itu sulit dihilangkan, salah satu cara untuk mencegah paparan bakteri adalah mencuci tangan secara menyeluruh setelah dari toilet. Pasalnya, kontaminasi tinja sangat mungkin terjadi.

Terutama, ketika seseorang membasuh diri usai buang air, menyentuh pegangan flush kloset duduk, kemudian menyentuh ponsel. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa aktivitas di toilet bisa meningkatkan paparan beberapa jenis bakteri berbahaya lain, seperti salmonella.

Mengekspos kulit terhadapnya dapat menyebabkan jerawat. Konsekuensi serius bisa terjadi jika salmonella tertelan secara tidak sengaja. Khan menjabarkan bahwa kulit adalah indikator yang baik tentang seberapa sehat tubuh seseorang. Kondisi serius seperti penyakit liver dan ginjal dapat memengaruhi kulit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement