Kamis 01 Sep 2022 09:31 WIB

Agar Tetap Sehat dan Produktif Menuju Endemi Covid-19, Ini Caranya

Tetap patuh protokol kesehatan dan menjalankan pola hidup sehat.

 Edukasi dan seminar dari RS Sentra Medika Cibinong terkait adaptasi kebiasaan baru menuju endemi Covid 19.
Foto: dok Itama Ranoraya
Edukasi dan seminar dari RS Sentra Medika Cibinong terkait adaptasi kebiasaan baru menuju endemi Covid 19.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --- Saat ini Indonesia tengah berada di masa endemi Covid-19. Dengan demikian masyarakat perlu beradaptasi dalam norma baru seperti  menggunakan masker dan kebiasaan mencuci tangan, yang diperlukan sebagai antisipasi pencegahan penularan virus Covid-19. 

Hal tersebut perlu saat kita beraktivitas sehari-hari di luar rumah, mulai dari lingkungan kerja, sekolah maupun kampus, ataupun di tempat keramaian seperti pasar, supermarket, sarana publik termasuk rumah sakit dan pusat layanan kesehatan.  ''Kami dari kalangan medis mengetahui juga keberadaan virus ini masih berkembang melalui mutasi berbagai varian baru, kata dr P Lanjar Sugianto, MARS,  Direktur RS Sentra Medika, Cibinong, dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (1/9).

“Untuk antisipasi ini tentu kita sebagai warga negara yang baik perlu memperhatikan dan menjalankan kebiasaan hidup yang baru yaitu tetap mematuhi protokol kesehatan, menjalankan pola hidup sehat dengan asupan gizi yang seimbang, serta melakukan pencegahan terjangkitnya infeksi Covid-19 ini secara proaktif dengan melakukan tes swab antigen secara berkala,“ ujarnya.

Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Heru Firdausi Syarif menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi antara PT Itama Ranoraya Tbk dan RS Sentra Medika. 

“Kami menghargai upaya RS Sentra Medika yang mau bekerja sama dengan kami secara terbuka, karena kami sadar kesediaan para tenaga medis untuk secara rutin membiasakan pemeriksaan swab antigen, baik di lingkungan rumah sakit maupun wilayah kerja sekitarnya, akan dapat mengurangi secara efektif resiko penyebaran Covid-19 lebih masif,” jelas Heru.

Dalam kesempatan tersebut, Heru mengajak semua pihak yang hadir dapat turut mendiseminasi adaptasi kebiasaan baru di lingkungan sekitarnya, mulai dari menggunakan masker dan menggantinya setiap empat jam sekali, rajin mencuci tangan, dan juga secara berkala memeriksakan diri dengan pemeriksaan swab antigen.

Dalam paparannya dr Ryan Susanto Sp. PK dari RS Sentra Medika Cibinong, menjelaskan kondisi teraktual di mana varian terakhir Covid-19 adalah subvarian Omicron BA 4 dan BA 5 yang sudah terdeteksi masuk ke Indonesia sejak medio Juni tahun ini. Selain terkontaminasi setelah pulang melakukan perjalanan dari luar negeri dan menghadiri pertemuan internasional di Bali, rata-rata mereka juga sudah melakukan vaksin booster

“Keberadaan mutasi gen varian dan subvarian baru ini tidak mudah dideteksi, sehingga vaksinasi menjadi upaya menekan agar gejala yang diderita pasien tidak semakin memburuk. Itu sebabnya cara yang efektif yang dapat mencegah tidak terjadinya penularan, salah satunya adalah secara rutin melakukan tes swab antigen.”    

Sejumlah lokasi yang diketahui menjadi penyebab utama terjadinya penularan adalah di sekitar area publik, termasuk sekolah dan rumah sakit, sehingga situasi ini perlu dipahami sebagai langkah pencegahan secara antisipatif untuk saling melindungi.

Menurut dr Ryan untuk dapat memilih alat tes RDT-Ag dalam penggunaan Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) kriteria pertama adalah produk tersebut harus memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan, karena telah lulus uji validasi dan resmi terdaftar sebagai Alat Kesehatan Dalam Negeri.  

Berdasarkan evaluasi lokal yang dilakukan oleh Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, produk alat Rapid Tes Nasal BioquickTM, memiliki keunggulan antara lain sensitifitasnya mencapai 91,3 persen. Selain itu deteksi protein nukleokapsid pada virus SARSCoV-2 tidak terpengaruh oleh varian Omicron. 

Dengan harga jual yang lebih terjangkau, maka diharapkan produk ini juga menjadi prioritas pilihan bagi para tenaga kesehatan (nakes), mengingat mereka yang dites menggunakan Alat Rapid Tes Nasal BioquickTM akan merasa lebih nyaman, karena metode pengambilan sampelnya hanya kedalaman 2 cm ke hidung (swab nasal), sehingga meminimalisasi efek yang tidak diinginkan seperti batuk atau bersin. Bagi nakes juga akan mengurangi risiko infeksi karena prosedur yang minimalis. 

 

sumber : siaran pers
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement