REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) telah menyelesaikan kesepakatan dengan SpaceX untuk membeli lima misi transportasi astronot lagi ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Keputusan ini memperkuat posisi perusahaan antariksa sebagai vendor layanan utama untuk NASA.
Kontrak baru untuk misi Crew-10, Crew-11, Crew-12, Crew-13, dan Crew-14 bernilai 1,4 miliar dolar AS. Ini membawa nilai kontrak total untuk semua 14 misi transportasi, bagian dari program Kemampuan Transportasi Kru Komersial (CCtCap) menjadi 4,9 miliar dolar AS. Dana tersebut termasuk penggunaan kapsul SpaceX's Crew Dragon untuk mengangkut hingga empat astronaut, roket Falcon 9 untuk peluncuran dan semua operasi pengembalian dan pemulihan lainnya.
NASA mengumumkan niatnya untuk memesan misi tambahan pada Juni. Program CCtCap berada di bawah naungan Program Kru Komersial agensi, serangkaian kemitraan publik-swasta yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan peluncuran domestik.
Dilansir Tech Crunch, Kamis (1/9/2022), NASA mengeluarkan kontrak awal senilai 2,6 miliar dolar AS untuk SpaceX pada 2014. Badan antariksa itu juga memberikan kontrak CCtCap kepada Boeing hingga 4,2 miliar dolar AS untuk enam penerbangan menggunakan kapsul Starliner. Akhir pekan lalu, Boeing dan NASA mengatakan mereka menargetkan awal 2023 untuk penerbangan Starliner berawak pertama.
Tujuan utamanya adalah menggunakan Crew Dragon dan Starliner untuk layanan transportasi astronaut. Sebelum CCtCap, NASA menggunakan kapsul Soyuz Rusia untuk layanan transportasi astronaut. Sebuah laporan 2019 dari Kantor Inspektur Jenderal NASA menemukan badan antariksa itu menghabiskan rata-rata 79,7 juta dolar AS per kursi setelah 2017.
Dalam sebuah pemberitahuan yang diterbitkan pada Juni NASA mengatakan sedang mencari penerbangan tambahan. Badan antariksa juga menekankan pentingnya memiliki kemampuan transportasi astronaut yang berlebihan untuk memastikan ISS terus diawaki hingga akhir masa pakai stasiun pada 2030.