REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Syamsurizal, menyinggung soal isu kebocoran data dalam rapat kerja dengan Kemendagri, KPU, Bawaslu, DKPP. Hal tersebut disampaikan Syamsurizal menyusul adanya peretas yang dikenal bernama 'Bjorka' yang menyebarkan data pribadi sejumlah pejabat.
"Kita khawatir ini menjadi semacam alat yang membuat hasil penyelenggaraan pemilu menjadi tercela seperti terjadi pada pemilu 2014 lalu ada sekitar 250 para hacker dari Cina yang dikatakan apakah itu hoaks apakah itu benar, tapi ini sempat mencemari penyelenggaraan pemilu kita," kata Syamsurizal dalam rapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Rapat Komisi II dengan KPU, Bawaslu, DKPP dan Kemendagri hari ini dilakukan untuk menindaklanjuti peraturan Bawaslu. Ia berharap adanya peristiwa tersebut jadi pedoman dalam penyusunan Perbawaslu kedepan.
"Nah, ini yang patut kita cemaskan bagaimana pihak Bawaslu mengantisipasi hal ini dan ke depan menimbulkan semacam kepercayaan masyarakat kita yakin dengan segala macam teknologi Bjorka tidak akan masuk berubah dan melakukan hackingnya ke dalam pendataan kita khususnya data pemilu," jelasnya.