REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Pfizer, Albert Bourla, dilaporkan positif Covid 19 untuk kedua kalinya. Anehnya, ia positif Covid-19 sebanyak dua kali hanya dalam waktu kurang dari dua bulan.
Bourla sebagai pemimpin perusahaan yang membantu menciptakan vaksin virus corona Pfizer-BioNTech yang banyak digunakan, mengatakan, dia merasa sehat dan bebas gejala.
"Saya belum mendapatkan booster bivalen baru, karena saya mengikuti pedoman CDC untuk menunggu tiga bulan sejak kasus Covid saya sebelumnya, yang kembali pada pertengahan Agustus," ujar Bourla seperti dilansir dari laman Fox News, Kamis (29/9/2022).
"Meskipun kami telah membuat kemajuan besar, virus masih bersama kami," tambah Bourla.
Bourla sebelumnya mengumumkan pada 14 Agustus bahwa ia dites positif Covid-19 dan mengalami gejala ringan. Namun, hingga kini, tidak diketahui penyebab Bourla bisa mengalami dua kali positif Covid-19 hanya dalam waktu kurang dari dua bulan.
Akhir bulan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengumumkan bahwa mereka telah mengizinkan suntikan booster yang diperbarui dengan menargetkan varian omicron yang sangat menular.
"Saat kita memasuki musim gugur dan mulai menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, kami sangat menganjurkan siapa pun yang memenuhi syarat untuk mempertimbangkan menerima dosis booster dengan vaksin bivalen Covid 19 untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap varian yang beredar saat ini," ujar Komisaris FDA Robert Califf dalam sebuah pernyataan pada saat itu.
Suntikan booster bivalen mengandung dua komponen messenger RNA (mRNA) dari virus SARS-CoV-2, salah satu strain asli SARS-CoV-2 dan yang lainnya sama antara garis keturunan BA.4 dan BA.5 dari varian omicron dari SARS-CoV-2.