Selasa 04 Oct 2022 08:02 WIB

Gejala Utama Covid-19 Bukan Lagi Demam dan Anosmia, Lalu Apa?

Warga Inggris mendapati perubahan gejala utama Covid-19.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Pencegahan Covid-19 (ilustrasi). Di Inggris, masyarakat banyak yang masih mengacu pada daftar gejala Covid-19 yang dirilis pemerintah. Padahal, gejalanya kini sudah bergeser.
Foto:

Menurut data terbaru, subvarian terbaru omicron tampaknya mampu menghindari pertahanan yang dibangun oleh sistem kekebalan sehingga sulit untuk mengontrol kasus saat musim dingin di depan mata. Ahli virologi di University of Warwick, Prof Young, mengatakan bahwa varian ini terbukti mampu mengelabui sistem imunitas tubuh yang telah didapat melalui vaksin maupun infeksi.

"Apa yang kami temukan adalah virus berkembang di antara kekebalan yang dibangun melalui vaksin dan infeksi yang tak terhitung jumlahnya yang dimiliki orang. Kekhawatiran terbesar yang kami lihat adalah bahwa pada data awal varian ini mulai menyebabkan sedikit peningkatan infeksi," kata Prof Young.

photo
Beda sakit tenggorokan biasa dengan gejala Covid-19. - (Republika)

Varian SARS-CoV-2 telah diprediksi akan melemahkan daya tahan, tetapi vaksin campuran tampak membantu mengekang penyebaran Covid-19 selama gelombang sebelumnya. Kini, pejabat kesehatan menyerukan warganya untuk mendapatkan dosis booster.

Mereka mengatakan bahwa booster bivalen bisa menjadi kunci untuk mencegah gelombang baru. Vaksin ini menggabungkan Covid-19 asli dengan formulasi ulang yang bertujuan untuk melindungi dari strain BA.4 dan BA.5 dari varian omicron.

Apotek Ritel Inggris mulai menawarkan vaksin bivalen Covid-19 booster pada 13 September. Penggunaannya telah disetujui oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk orang berusia 12 tahun ke atas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement