Jumat 14 Oct 2022 15:31 WIB

Tingkatkan Kesadaran dan Akses Generasi Muda Terhadap Kesehatan Mata

Survei menyebutkan 45 persen masyarakat Indonesia belum pernah periksakan matanya.

Red: Agus Yulianto
Webinar Edukasi kesehatan mata bertajuk
Foto: Istimewa
Webinar Edukasi kesehatan mata bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertepatan dengan momentum Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day), PT Johnson & Johnson Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia melanjutkan komitmen untuk mendorong peningkatan kualitas kesehatan generasi muda Indonesia, khususnya perempuan muda. Salah satunya dengan menggelar seminar edukasi kesehatan mata bertajuk 'WiSTEM2D Talk: Amazing Contact Lenses” secara daring bagi 150 siswa/i SMA/SMK dan mahasiswa/i Indonesia. 

Inisiatif ini, bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemahaman para peserta mengenai pentingnya memprioritaskan kesehatan mata dan mencintai indera penglihatan mereka dengan menerapkan pola hidup sehat sejak usia muda. Dalam acara ini mereka juga berkesempatan untuk mengeksplorasi lensa kontak sebagai salah satu alat bantu penglihatan, termasuk konsep sains dibaliknya.

Studi International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) pada tahun 2020 menyebutkan bahwa 1,1 miliar orang di dunia mengalami kehilangan kemampuan penglihatan dengan tingkat keparahan mulai dari ringan, berat, hingga kebutaan total dan diprediksi akan terus meningkat hingga 1,75 miliar orang di tahun 2050. Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi, 55 persen penderita masalah penglihatan ini adalah kaum perempuan.  

Hal ini terjadi akibat berbagai hambatan yang dihadapi perempuan untuk mengakses layanan dasar perawatan kesehatan mata, termasuk biaya, ketidakmampuan untuk bepergian, kurangnya dukungan sosial, dan terbatasnya akses ke informasi dan sumber daya.

Devy Yheanne, Country Leader of Communications and Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia mengungkapkan, sebagai perusahaan perawatan kesehatan terkemuka di dunia, Johnson & Johnson berkomitmen untuk selalu berperan aktif dalam menciptakan terobosan-terobosan yang dapat membantu masyarakat dalam menghadapi beragam tantangan kesehatan, termasuk gangguan penglihatan. 

Selain melalui berbagai produk kesehatan yang dimiliki, kata dia, upaya ini juga diwujudkan dalam inisiatif WiSTEM2D (Women in Science, Technology, Engineering, Math, Manufacturing, and Design) yang diadakan untuk menyediakan akses yang setara bagi perempuan. Khususnya, generasi muda, terhadap wawasan dan sumber daya mengenai kesehatan, termasuk kesehatan mata. 

Dirinya meyakini, tingkat kesadaran dan kualitas kesehatan yang lebih baik akan membukakan lebih banyak potensi dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka secara menyeluruh. 

"Harapannya, semakin banyak pihak yang terinspirasi dari inisiatif ini untuk turut serta mengampanyekan pentingnya keterjangkauan masyarakat terhadap informasi dan layanan kesehatan demi mewujudkan komunitas dan dunia yang lebih sehat,” kata dia dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id, Jumat (14/10/2022)

Sejatinya, kata dia, pemeriksaan mata secara berkala sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dapat membantu kita untuk mengetahui kondisi indera penglihatan dan melakukan penanganan lebih awal bila terdeteksi adanya gangguan. 

Namun sayangnya, survei Hello Health tahun 2021 menunjukkan 45 persen masyarakat Indonesia belum pernah memeriksakan matanya. Mereka baru merasakan urgensi untuk melakukan pemeriksaan bila mulai mengalami penglihatan yang rabun (49 persen) atau gejala lain yang tak biasa (41 peren). Bahkan, hanya 1 dari 10 orang yang benar-benar pergi ke dokter spesialis mata sebagai bagian dari pemeriksaan rutin. 

Robert Gardiner, Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia mengatakan, data tersebut mengindikasikan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan mata disebabkan oleh minimnya wawasan. Oleh karena itu, partisipasi pelajar dalam kegiatan ini akan menjadi pengalaman yang membukakan pandangan serta memicu munculnya kesadaran dan perubahan perilaku dalam perawatan kesehatan mata. 

"Kami berharap para peserta juga termotivasi untuk membagikan wawasan yang telah mereka peroleh kepada keluarga dan kerabat terdekat agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang peka terhadap isu kesehatan mata,” ujarnya

WiSTEM2D Talk kali ini menghadirkan tiga pakar untuk memberikan pemahaman yang mendalam seputar tips perawatan kesehatan mata dan pilihan alat bantu penglihatan untuk generasi muda. Spesialis mata dr Karinca Melia Arundini SpM membagikan kiat-kiat untuk memiliki mata yang sehat, asupan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mata, hingga gangguan mata yang sering terjadi di kalangan generasi muda. 

Sementara itu, Tuang Lee, Vision Professional Affairs Manager Johnson & Johnson Indonesia mengupas tuntas konsep sains dan cara kerja kontak lensa serta cara mengidentifikasi dan merawat lensa kontak sebagai alat bantu penglihatan. 

Terakhir, Pena Lukis Pertiwi, Vision Customer Development Executive Johnson & Johnson Indonesia turut memeragakan cara menggunakan dan merawat lensa kontak yang tepat, aman, dan higienis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement